Salin Artikel

Penjelasan Promotor Westlife soal Pejabat Minta Jatah 500 Kursi VVIP Saat Konser

Rendy mengatakan, saat grup musik asal Irlandia itu manggung, pihaknya hanya menyediakan 1.000 tiket khusus VVIP dengan harga jual Rp 1,95 juta. 

"Sebenarnya itu tidak mungkin terjadi, karena tiket kita aja buat VVIP itu cuma 1.000. Kalau diminta pejabat ya habis," kata Rendy saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (23/8/2019).

Ia menjelaskan, saat acara berlangsung pihak promotor memberikan undangan tiket nonton kelas VVIP untuk Pemprov Sumsel kurang dari 50 tiket.

Selain itu mereka juga memberikan diskon sebesar 20 persen kepada seluruh aparatur sipil negera (ASN) yang ingin menonton konser Westlife. 


Rendy mengatakan, akun Instagram @musievent yang memposting soal keluhan adanya oknum pejabat tersebut, merupakan Event Organizer (EO) lokal di Palembang.

Mereka sebatas membantu pihak promotor Neutron Live Asia seperti halnya soal kepengurusan perizinan konser.

Namun, menurutnya, dalam setiap konser di berbagai kota, kejadian banyaknya penontong gelap sering mereka jumpai seperti halnya oknum yang masuk tanpa membeli tiket.

Diungkapkan Rendy, saat konser berlangsung memang mereka banyak mendapati penonton tanpa memiliki gelang ataupun ID card khusus yang berada di belakang panggung.

Berdasarkan informasi yang ia terima, para penonton gelap itu masuk melalui oknum aparat hingga pejabat bahkan pekerja venue stadion.

"Menurut saya itu tidak benar seperti itu (jatah 500 tiket pejabat), karena jadi salah persepsi di masyarakat. Kalau dibilang oknum itu lebih tepat dan memang setiap kota dan setiap konser selalu ada oknum, dari dulu. Hal yang sudah lumrah dan biasa di negara ini. Cuma, tidak tepatnya Tempo menulis 500 tiket dan dituduhnya ke pejabat dan mintanya ke VVIP," jelas Rendy.


Sebelumnya diberitakan, isu tidak sedap tersebar saat konser megah grup musik Westlife yang berlangsung di Stadion Glora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (18/8/2019).

Sebab, promotor acara  mengeluhkan adanya dugaan oknum pejabat yang meminta jataah kursi saat konser berlangsung.

Keluhan itu diposting langsung oleh akun Instagram @musievent yang merupakan promotor acara. Sontak saja para warganet yang melihat keluhan dari promotor langsung bereaksi.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru saat dimintai tanggapan keluhan tersebut terkejut mendengar ada jatah kursi yang diminta pejabat mencapai 500 tiket.

"Siapa itu yang minta? itu mau dijual?" kata Herman Deru, Kamis (22/8/2019).

Herman pun mengaku akan mencari tahu siapa oknum pejabat yang disebut oleh promotor tersebut.

"Yang minta siapa? saya cari tahu dulu siapa. Nanti saya tegurlah. Enggak boleh itu. Tapi Westlife (Promotor acara) harus hati-hati. Kalau enggak ada (Pejabat yang minta jatah kursi ) saya tegur mereka," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/23/18235271/penjelasan-promotor-westlife-soal-pejabat-minta-jatah-500-kursi-vvip-saat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke