Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Mahasiswa Papua Minta Penyebar Hoaks Ditangkap | Pria dan 19 Kerbau Tewas Tersambar Petir

Sementara itu di Tapanuli Tengah, seorang pria tewas karena tersambar petir, begitu juga 19 ekor ternaknya yang ada di dalam kandang. Pria tersebut tewas saat membuat perapian di dalam kandang.

Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

Hal tersebut disampaikan Ketua Komunitas Mahasiswa Unsri Viktor Anam.

“Kami berharap pemerintah pusat melalui Kapolri dan aparat keamanan lainnya menindaklanjuti masalah ini, terutama penyebar berita hoaks,” kata mahasisiwa semester VI bidang studi Ekonomi Pembagunan tersebut di Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Selasa (20/8/2019).

Ia mengatakan apa yang terjadi di Papua tidak mempengaruhi aktivitas mereka di asrama mahasiswa Kampus Unsri Indralaya.

 

Ia meminta ada penanganan yang serius bagi para pelaku rasisme, yang dalam konteks ini adalah oknum-oknum yang meneriaki para mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, dengan panggilan rasis.

"Tidak bisa disederhanakan, menyelesaikan masalah Papua bukan seperti itu. Masalah Papua sudah rumit, rasisme itu terjadi bertahun-tahun kepada mahasiswa Papua di Jawa," ujar Enembe usai melantik 11 pejabat di Lingkungan pemprov Papua, di Jayapura, Selasa 920/08/2019).

Ia juga menyayangkan pernyataan presiden yang tidak tegas dan belum dapat mengobati hati masyarakat Papua yang sedang terluka.

Kapolres Tapteng AKBP Sukamat mengatakan, korban bernama Sintor Habeyahan (23), seorang penggembala. Kejadian terjadi pada pukul 19.00 WIB.

Korban saat itu sedang menghidupkan perapian untuk mengusir nyamuk di kandang kerbau, tepatnya di samping rumah korban.

Tiba-tiba datang petir menyambarnya. Seketika, korban dan 19 kerbau tewas di tempat.

"Korban diserahkan kepada keluarganya. Sedangkan 19 kerbau itu rencananya akan dikuburkan secara massal menggunakan alat berat," kata Sukamat, kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2019).

 

Personel TNI AL kemudian langsung mengeledah dan memeriksa seluruh bagian kapal, untuk menyelamatkan belasan ABK yang terlibat aksi perkelahian di atas kapal tersebut.

Sayangnya, saat digeledah, mereka tidak menemukan satu pun ABK yang berada di dalam kapal tersebut.

“Jadi tidak ada (ABK) satu pun di atas kapal saat penggeledahan dilakukan,” kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL, Laksamana Pertama Mohamad Zaenal kepada Kompas.com saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Senin malam.

Semula Zaenal memastikan bahwa kapal ikan tersebut mengangkut sebanyak 36 orang ABK dan juga nakhoda.

Saat insiden perkelahian itu terjadi, 13 ABK memilih menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan diri, namun naas, dua ABK dinyatakan tewas setelah tenggelam.

 

Pihak polisi menangkap pelaku di lokasi pelariannya di Lampung, Senin (19/8/2019) malam.

Kapolres Serang Kota AKBP Firman Affandi mengatakan pelaku yang ditangkap satu orang berinisial S.

"Hanya satu orang, mudah-mudahan tidak ada tersangka lain," kata dia.

Firman mengatakan, pelaku merupakan salah satu rekan kerja korban yang tengah menggarap lahan kosong yang lokasinya tidak jauh dari TKP pembunuhan.

"Dia yang kerja di lahan korban, lagi ngurug tanah, bukan rekan kerja pabrik. Untuk motifnya nanti kita tanya yang bersangkutan," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Amriza Nursatria, Dhias Suwandi, Dewantoro, Rahmat Rahman Patty, Acep Nazmudin)

https://regional.kompas.com/read/2019/08/21/05560011/-populer-nusantara-mahasiswa-papua-minta-penyebar-hoaks-ditangkap-pria-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke