Jarak luncur awan panas guguran tidak teramati, karena tertutup kabut.
Saat dikonfirmasi, petugas pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang Lasiman membenarkan telah terjadi awan panas guguran.
"Iya betul, terjadi awan panas guguran," ujar Lasiman saat dihubungi Kompas.com , Selasa.
Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, awan panas guguran terjadi pada pukul 13.58 WIB.
Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo max 60 milimeter. Durasi awan panas guguran tercatat lebih kurang 101 detik.
Hingga saat ini, BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Level II (Waspada).
Rekomendasi BPPTKG Yogyakarta masih tetap sama. Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas di area dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
https://regional.kompas.com/read/2019/08/20/15033621/selasa-siang-gunung-merapi-keluarkan-awan-panas-guguran