Salin Artikel

Pengakuan Lengkap Prada DP Bunuh dan Mutilasi Kekasih

Fera dibunuh di kamar nomor 06 penginapan Sahabat Mulya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, pada 8 Mei 2019.

Niat untuk mutilasi itu pun muncul setelah dirinya melihat gergaji besi yang ada di dalam gudang.

Sembari membawa gergaji, Prada DP langsung kembali masuk ke dalam kamar. Seluruh pakaian yang ia gunakan dilepas agar tak terkena percikan darah dari jasad Fera.

"Seluruh baju Fera juga dilepas, langsung saya bawa ke kamar mandi," kata Prada DP dalam keterangan di persidangan Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (15/8/2019).

Saat mutilasi berlangsung, sekitar tiga menit, gergaji yang digunakan patah. Prada DP kembali bingung untuk menghilangkan jejak.


Pagi menjelang, ia memutuskan untuk ke rumah pamannya bernama Dodi Karnadi (36) yang hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari tempat penginapan.

Setelah bertemu Dodi, Prada DP mengaku telah membunuh Fera dan meminta bantuan pamannya.

Dodi sempat terkejut dan kebingungan atas ulah keponakannya tersebut. Ia lantas memberikan kantong plastik ukuran besar kepada Prada DP untuk menyembunyikan tubuh Fera ke dalam tas setelah dimutilasi.

"Kantong plastik itu untuk memasukkan jenazah Fera setelah dipotong agar darahnya tidak netes. Setelah dari rumah Dodi, saya membeli tas dan koper di pasar," ujarnya.

Saat bertemu Dodi, Prada DP mengaku bahwa pamannya menyarankan agar jasad korban dimutilasi dan dimasukkan ke dalam koper sehingga bisa dibawa keluar kamar.


Mendapatkan saran tersebut, ia kembali membeli gergaji besi di toko bangunan dekat rumah pamannya.

Prada DP mengatakan, dia minta tolong Dodi untuk membantu memutilasi jenazah. Namun,  Dodi tidak mau sehingga DP balik ke penginapan.

Ketika di penginapan, Prada DP kembali melanjutkan memutilasi Fera. Tiba-tiba, DP merasa iba dan mengurungkan niatnya.

"Saya kembali lagi ke rumah Dodi, Dodi lalu menelepon Imam (saksi yang meninggal) untuk meminta bantuan," ungkapnya.

Saat Imam datang, ia menyarankan Prada DP membakar jenazah Fera dengan menggunakan obat nyamuk bakar yang telah dibentuk menjadi "bom waktu".

Tubuh Fera disiram bensin.

"Kasur juga disiram, ketika obat nyamuk dihidupkan, saya kasihan jadi saya batalkan," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/15/16453711/pengakuan-lengkap-prada-dp-bunuh-dan-mutilasi-kekasih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke