Salin Artikel

7 Kisah Seputar Hari Raya Idul Adha, Hewan Kurban Tendang Orang hingga Sapi Masuk Kafe

Beberapa wilayah di Indoensia juga telah melakukan pemotongan hewan kurban.

Di Yogyakarta, butuh belasan orang untuk menaklukkan si Black, sapi bantuan Presiden Joko Widodo berbobot lebih dari 1 ton yang disembelih di Masjid Nurma'unah, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta.

Bahkan, satu orang di antaranya mengalami luka ringan terkena sepakan kaki, Minggu (11/8/2019).

Sementara di Semarang, seekor sapi terekam kamera pengawas (CCTV) masuk ke sebuah kafe dan membuat pengunjung panik.

Di video tersebut, terlihat sapi melenggang santai ke dalam kafe yang ukurannya terbilang kecil.

Berikut 7 kisah yang dirangkum Kompas.com saat Hari Raya Idul Adha di beberapa wilayah di Indonesia:

Bahkan, satu orang di antaranya mengalami luka ringan terkena sepakan kaki, Minggu (11/8/2019).

Setelah penyerahan dari Bupati Gunungkidul Badingah, sapi kemudian diikat sedemikian rupa sehingga mudah direbahkan. Masyarakat sekitar yang sudah terbiasa menyembelih hewan kurban, pun dengan cekatan bisa merobohkan sapi berukuran besar itu.

Saat diikat dengan tali, sapi yang masih meronta itu kaki belakangnya mengenai kaki kanan salah seorang warga hingga terjatuh.

"Memang tadi ada insiden tersebut, sepakan sempat mengenai seorang pembegal dibagian kaki. Alhamdulillah tidak terjadi luka yang parah," kata salah seorang takmir masjid.

Di video tersebut, terlihat sapi melenggang santai ke dalam kafe yang ukurannya terbilang kecil.

Begitu mendorong pintu, sapi tersebut menghampiri meja barista dan kasir.

Hal tersebut langsung membuat dua pengunjung lari dari tempat duduk mereka. Salah satu pengunjung bahkan lari ke tangga kafe.

Kejadian tersebut terjadi di kafe Kith and Kin, Semarang. Salah satu pegawai kafe, Anto menyebut, kejadian itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.

Untungnya, saat itu kafe dalam kondisi sepi. Hanya ada dua pengunjung yang sedang menikmati minuman.

“Customer baru dua orang. Begitu sapi masuk, takut. Ada yang lari ke atas,” kata Anto kepada Kompas.com, Jumat (9/8/2019_

Namun, pegawai kafe di dekat meja kasir berusaha tenang.

Saat itu, kata Anto, tak ada yang bergerak untuk menyentuh ataupun mengusir sapi itu, karena hidung sapi terluka.

Selain itu tak ada satupun warga yang menarik sapi itu keluar. Padahal, sapi itu dikejar warga sebelum masuk ke kafe.

“Warga tidak ada yang menyusul, standby di luar. Tidak tahu kenapa,” kata Anto.

Untungnya, tak berapa lama kemudian, sapi tersebut putar balik keluar dari kafe. Sama seperti saat masuk, sapi itu menyundul pintu supaya terbuka.

Sapi yang masuk kafe tersebut tersebut merupakan hewan yang akan dikurbankan saat Idul Adha, di salah satu masjid yang dekat kafe.

Para jemaah memilih mengambil sajadah dan meninggalkan saf tanpa membawa alas kaki.

"Saya kaget tiba-tiba muncul ular dari dalam selokan jalan dan hendak memotong jalan persis di depan saya. Karena kaget saya langsung lompat dan meninggalkan sejadah. Lainnya juga kaget dan berhamburan karena takut jadi sasaran ular," jelas Imran, salah satu jemaah shalat Idul Adha.

Sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut sempat melemparinya dengan sandal. Ular tersebut kemudian masuk dan menghilang di selokan.

 

4. Sapi kurban masuk sekolah dan buang air di depan kelas

Sapi kurban di Masjid Khoirul Anam yang berada di Jalan Nusa Indah II, Duren Sawit, Klender, Jakarta Timur, mengamuk dan lari hingga di masuk ke sekolah.

Video sapi yang kabur tersebut viral di media sosial.

Terlihat seekor sapi lari tidak terkendali menyusuri gang-gang sempit hingga menabrak sebuah sepeda motor yang terparkir.

Sarji, (43) pengurus masjid Khoirul Anam mengatakan awalnya ada tiga sapi yang mengamuk setelah diantar ke Masjid sekitar pukul 16.00.

Setelah mengamuk, ketiga sapi tersebut lari berhamburan.

"Tiga-tiganya kabur ke jalan gang-gang. Yang dua bisa ditangkap. Yang satu lagi sempat bisa ditangkap tapi dia kabur lagi," ujarnya, Sabtu (10/8/2019).

Salah satu sapi kurban yang kabur dari Masjid Khoirul Anam, Klender, Jakarta Timur sempat masuk ke SDN Malaka Jaya 10.

Salah satu penjaga sekolah bernama Bintoro (42) mengaku kaget ketika melihat sapi di lorong sekolah.

"Sekitar pukul 16.00 WIB tiba-tiba ada guru yang teriak, 'ada sapi, ada sapi'. Saya yang lagi ngopi keluar kaget, wah iya ada sapi," ujar Bintoro saat ditemui Kompas.com, Sabtu (10/8/2019).

Sapi tersebut sempat berjalan di sepanjang lorong sekolah berlantai satu ini. Bahkan sapi tersebut sempat buang air di dalam lorong, tepat di depan ruang kelas.

 

Meski sebagai pemeluk Nasrani, Slamet ikut mempersiapkan penyembelihan hewan kurban bagi masyarakat Muslim yang merayakan Idul Adha.

Setelah melaksanakan shalat, seluruh warga berkumpul di Mushala. Sebagian laki-laki termasuk Slamet menyiapkan lokasi penyembelihan dan pemotongan daging.

"Jam 08.00 WIB shalat Idul Adha, kami (umat Nasrani) mempersiapkan tempat peralatan biasa saja langsung kerja sama, ambyur bareng," kata Slamet saat ditemui di sela memotong daging kurban di Mushala Al Haadi, Minggu.

Di wilayah tersebut ada 5 kepala keluarga yang memeluk agama Kristen. Bersama 33 kepala keluarga lainnya, mereka sudah terbiasa bekerja sama sejak beberapa tahun lalu.

 

Sebelum disembelih, sapi dimandikan terlebih dahulu. Sapi kemudian diberi bedak dan didandani.

"Kebiasaan ini sudah turun temurun dan dilakukan sudah lama," kata Imam Masjid Nurul Huda, Bainullah Tuanku Elok kepada Kompas.com, Senin (12/8/2019).

Air untuk memandikan sapi itu adalah air yang sudah diberikan bunga tujuh rupa dan beragam jenis jeruk.

Setelah selesai dimandikan, sapi siap untuk disembelih dengan gema takbir dari peserta kurban dan diikuti warga yang berada di lokasi.

Bainullah Tuanku Elok menjelaskan, prosesi penyembelihan berpedoman dari tata cara yang dilakukan Nabi Ibrahim AS yang akan menyembelih putranya Nabi Ismail AS.

"Nabi Ismail AS dibawa secara baik-baik ke suatu tempat, dan digulingkan secara baik-baik. Inilah yang menjadi pedoman kita," katanya.

Salah satu warga Desa Kualu Nenas, Ridho Yusmar, membenarkan kejadian itu.

"Iya, tadi kerbaunya lari saat akan disembelih panitia kurban," kata Ridho, saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Ridho mengatakan, awalnya kerbau yang kabur ini sudah diikat kakinya dengan tali. Namun, saat akan disembelih, kerbau berusaha melawan sehingga tali putus.

Kerbau berhasil ditangkap dengan cara ditembak dengan senapan angin karena sebelumnya tidak ada warga yang berani menangkapnya dengan tangan kosong.

"Saya yang nembak tadi pakai senapan angin. Saya tembak di bagian kepalanya, sehingga kerbau tumbang dan langsung disembelih," kata Ridho.

Ia menyebut kejadian terjadi sekitar sekitar jam 08.00 WIB.

 

Sumber : KOMPAS.com (Markus Yuwono, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Junaedi, Walda Marison, Idon Tanjung, Perdana Putra)

https://regional.kompas.com/read/2019/08/12/13194481/7-kisah-seputar-hari-raya-idul-adha-hewan-kurban-tendang-orang-hingga-sapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke