Salin Artikel

Dosen Unsoed: Aktivitas Gunung Slamet yang Meningkat Bisa Jadi Potensi Wisata

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Peningkatan aktivitas Gunung Slamet, Jawa Tengah, dinilai tidak terlalu berbahaya bagi masyarakat. Bahkan apabila terjadi erupsi dapat menjadi potensi geowisata gunung api.

Hal itu disampaikan Dosen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Fadlin, melalui keterangan tertulis, Senin (12/8/2019).

Fadlin menjelaskan, berdasarkan data-data geologi Gunung Slamet hasil studi Teknik Geologi Unsoed dan hasil penelitian para ahli geologi Indonesia, menunjukan komposisi geokimia magma yang terefleksi pada produknya berupa batuan gunungapi masih bersifat basaltic.

"Artinya kalaupun terjadi erupsi pada Gunung Slamet tidak akan begitu berbahaya atau relatif aman, karena karakter letusan yang akan dihasilkan maksimal di level strombolian, yaitu seperti percikan kembang api," kata Fadlin.

"Dengan jangkauan radius aman momen tersebut bisa menjadi momen untuk berwisata atau geowisata gunungapi," sambung anggota Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia ini.

Menurut Fadlin peningkatan aktivitas Gunung Slamet merupakan fenomena yang wajar. Peningkatan aktivitas tersebut merupakan respon dari aktifnya pergerakan lempeng di selatan Pulau Jawa.

"Itu lumrah atau biasa, dan sebaliknya kalau tidak ada respon dari gunung api aktif di utara dari batas lempeng itu malah perlu dipertanyakan," ujar Fadlin.

Fadlin meminta masyarakat bijak menyikapi kabar yang beredar mengenai peningkatan aktivitas Gunung Slamet, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran yang berlebih.

Apabila membutuhkan informasi terbaru, masyarakat dapat menghubungi perangkat desa atau ke kecamatan, polsek dan koramil terdekat.

Menurut Ariono, permukiman terdekat dengan Gunung Slamet masih aman. Pihaknya melarang aktivitas manusia dalam radius 2 km dari kawah Gunung Slamet.

Seperti diketahui, PVMBG meningkatkan status Gunung Slamet menjadi waspada sejak Jumat (9/8/2019) pagi.

Hingga Senin (12/8/2019) pagi, PVMBG masih menetapkan status Gunung Slamet, Jawa Tengah, pada level II (waspada).

Pengamat Pos Pengamatan Gunung Api Slamet PVMBG, Gambuhan, Pemalang, Jawa Tengah, Luruh menjelaskan, cuaca pada Senin (12/8/2019), mulai pukul 00.00- 06.00 WIB terpantau cerah.

Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 20-20,8 derajat celcius, kelembaban udara 0-0 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

"Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 25-50 meter di atas puncak kawah," kata Luruh melalui keterangan tertulis, Senin.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/12/11212741/dosen-unsoed-aktivitas-gunung-slamet-yang-meningkat-bisa-jadi-potensi-wisata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke