Salin Artikel

Asyiknya Tradisi Bakar Sate Massal ala Santri Tebuireng Jombang Saat Idul Adha

Ribuan santri secara bergantian membakar daging hewan kurban di sebuah tempat di kawasan Pondok. Kawasan itu memang dipersiapkan khusus untuk lokasi membakar sate.

Saat bakar sate massal, para santri membentuk kelompok dan mengelilingi tungku pembakaran.

Mereka bertanggung jawab atas tusukan sate yang dibakar di hadapannya masing-masing.

"Setiap kamar membakar satenya masing-masing, nanti dimakan bareng-bareng," ujar Falid Seif salah satu santri Pesantren Tebuireng asal Jember.

Menurut Falid, bakar sate yang dilaksanakan bersama-sama oleh para santri berdampak positif untuk membangun kebersamaan dan solidaritas di kalangan santri.

Selain itu, acara bakar sate yang dilakukan bersama-sama ini bisa meredakan kerinduan para santri pada kampung halaman, karena tidak pulang saat hari raya Idul Adha.

Santri lainnya, Noval Mumtaz Al Ghofur mengungkapkan, tradisi bakar sate secara massal di lingkungan Pesantren sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.

Dia sendiri sudah tiga kali mengikuti kegiatan bakar sate bersama-sama santri lainnya.

"Kalau ini yang ketiga kalinya. Senang, karena kita juga diajarkan untuk mandiri," kata Noval.

Mudzir Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Lukman Hakim menjelaskan, para santri Tebuireng diberikan kesempatan untuk mengolah daging hewan kurban sesuai keinginan masing-masing.

Jika ingin menikmati dalam bentuk sate, pihak pesantren menyiapkan segala alat dan kebutuhan, termasuk bumbu yang diperlukan oleh santri.

Menurut Lukman, dengan mengolah sendiri daging kurban yang diterima santri melalui kamar masing-masing, para santri diajak untuk saling memperkuat kebersamaan dan solidaritas di antara pelajar.

"Penguatan solidaritas, itu salah satu tujuannya. Tapi tujuan yang paling utama adalah untuk meningkatkan kepekaan sosial para santri," kata Lukman saat ditemui di Pesantren Tebuireng Jombang.

Selain itu, kata Lukman, pihak Pesantren Tebuireng menggelar acara bakar sate massal untuk santri, agar mereka bisa merasakan kebahagiaan atas datangnya hari raya Idul Adha.

"Ini sekaligus untuk menghibur para santri, karena hari raya (Idul Adha) ini kan mereka tidak libur dan tidak bisa pulang ke rumah masing-masing," kata Lukman.

Pada hari raya Idul Adha tahun ini, Pondok Pesantren Tebuireng Jombang menyembelih 37 ekor sapi, serta belasan ekor kambing.

Hewan kurban tersebut berasal dari wali santri, sejumlah santri, serta warga di sekitar Pondok.

Daging dari hewan kurban yang disembelih tersebut juga dibagikan untuk warga sekitar Pesantren, kaum dhuafa, panti asuhan, serta para santri.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/11/17113431/asyiknya-tradisi-bakar-sate-massal-ala-santri-tebuireng-jombang-saat-idul

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke