Salin Artikel

Cerita Risma Menimba Ilmu ke Megawati untuk Pimpin Surabaya

Risma mengatakan, setiap kali bertemu dengan pesiden ke-5 RI itu, dia selalu membicarakan tentang banyak hal.

"Ya, aku kalau bicara sama Ibu (Megawati) itu bisa sampai lama. Kalau aku enggak bilang, 'Bu, mohon maaf pesawat saya jam sekian', enggak mandek (berhenti). Ceritanya macam-macam," kata Risma, Sabtu (10/8/2019).

Risma menyebut dirinya sering diminta untuk menemani Megawati dalam setiap kesempatan, seperti menghadiri kegiatan partai dan kegiatan lainnya.

"Semua aku yang disuruh nemenin, tapi aku ya senang dapat ilmu banyak. Macam-macam ilmunya," ujar Risma.

Selain itu sebagai wali kota Surabaya, Risma juga banyak mendapat masukan dan arahan dari Megawati.

Karena itu, ia mengaku sering menimba ilmu dari Megawati yang dinilai telah memiliki pengalaman lebih banyak, baik sebagai politisi, mantan presiden, maupun sebagai seorang negarawan.

"Kalau aku sama Ibu itu, seringkali kalau aku enggak ngerti, belajar. Misalnya soal bencana, bagaimana tentang manajemen bencana," kata Risma.

"Ibu jelaskan, 'aku dulu mbak, waktu aku jadi wapres, aku diserahi sama Gus Dur itu untuk nangani bencana'. Aku diajari sama beliaunya dan itu beberapa sudah tak lakukan di sini (Surabaya)," tutur Risma.

Tak hanya itu, Megawati juga disebut memiliki perhatian terhadap anak-anak dan mengatakan bahwa anak-anak zaman dulu selalu diberi vitamin dan makanan tambahan seperti kacang hijau.

Hal itu pula yang diterapkan Risma di Surabaya dengan memberi makanan tambahan kepada anak-anak pendidikan usia dini (PAUD) di Kota Pahlawan.

"Sekarang kan anak-anak PAUD kita kasih makanan tambahan. Jadi anak PAUD seluruhnya di Surabaya kita kasih itu. Beliau tidak pernah, 'Oh harus gini, harus gini,' enggak. Jadi misalkan aku ada masalah gitu, misalkan aku pengen belajar gitu, aku tanya ibunya," ucap Risma.


Namun, Risma menyebut bahwa seluruh kader PDI-P juga diperhatikan dan diberi arahan oleh Megawati.

Risma melanjutkan, Megawati tidak pernah menyampaikan secara khusus tentang harapan Surabaya harus seperti apa.

Ia menyebut, pimpinannya di PDI-P itu tidak hanya memiliki perhatian terhadap Kota Surabaya, tapi juga di semua daerah.

"Secara khusus enggak ya. Justru aku kalau ketemu, aku yang sering tanya. Terus ibunya cerita. Seperti telur asin yang dibuat di Dolly, itu ibu sendiri yang nulis. Ditulis tangan sendiri," kata Risma.

Karena itu, Risma mengaku merasa nyaman dan bangga bisa menjadi kader PDI-P sampai saat ini.

"Aku merasa nyamannya di situ. Kalau enggak, mungkin aku enggak betah kalau disuruh yang aneh-aneh," imbuh Risma.

Sebagaimana diketahui, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ditunjuk sebagai Ketua DPP PDI-P Bidang Kebudayaan periode 2019-2024.

Penetapan struktur kepengurusan partai dibacakan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam Kongres V PDI-P di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Sabtu (10/8/2019).

https://regional.kompas.com/read/2019/08/10/20233181/cerita-risma-menimba-ilmu-ke-megawati-untuk-pimpin-surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke