Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Nenek Pemulung Berkurban Sapi Berangkat Umrah | "Driver" Ojol Lulus Cum Laude

Pemberian hadiah tersebut sempat ditolak oleh nenek Sahnun yang ingin berangkat ke Tanah Suci dengan uangnya sendiri.

Berita tentang nenek Sahnun mendapatkan perhatian dari banyak pembaca.

Sementara itu di Semarang, sseorang mahasiswi berprestasi bernama Leony Sondang Suryani (22) berhasil lulus dengan baik di kampusnya.

Mahasiswi angkatan 2015 Jurusan Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, berhasil mendapatkan predikat cum laude, sambil bekerja sebagai seorang pengemudi ojek online.

Berikut 5 berita populer nusantara:

Tak ada yang menyangka tayangan kisah nenek Sahnun di Kompas TV, bakal menggugah hati banyak orang, termasuk sebuah perusahaan perjalanan ibadah haji dan umrah di Jakarta, Nur Rima Al-Waali (NRA) Travel.

NRA memberi hadian umrah gratis pada nenek yang dikenal gigih ini.

Acara penyerahan dilakukan di emperan toko dan warung, tempat Sahnun menyimpan hasil memulungnya.

Jika kebanyakan orang akan menyambut gembira hadiah, Sahnun justru sempat menolaknya.

"Saya mau bayar sendiri, tabungan saya ndak cukup, mana bisa ke Mekkah," kata nenek Sahnun menolak.

Melalui akunnya, ia mengunggah informasi mengenai seorang mahasiswi berprestasi bernama Leony Sondang Suryani (22) yang berhasil lulus dengan baik di kampusnya.

Predikat cum laude berhasil diraih Leony di tengah perjuangannya menyelesaikan kuliah sambil bekerja sebagai seorang pengemudi ojek online.

Sosok Leony yang akrab dipanggil Lele ini aktif mewakili almamaternya di sejumlah kompetisi debat.

Mahasiswi angkatan 2015 Jurusan Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, ini sudah aktif menjadi mitra Gojek sejak semester V.

Leony, asal Bogor ini, mengaku bekerja menjadi seorang pengemudi ojek online untuk mendapatkan uang tambahan karena sang ayah dalam kondisi tidak sehat.

 

Kisah empat siswa SMP tersebut tersebut diunggah oleh pemilik dompet di akun Facebook Aris Dwi Cahya Ningrum pada 6 Agustus 2019.

"Saya memfoto mereka diam-diam saat di rumah. Saya langsung memposting foto mereka di Facebook saat mereka masih di rumah orangtua saya," kata Aris Dwi Cahya Ningrum, dilansir dari Surya.co.id.

Awalnya, dia hanya terharu dengan sikap empat siswa yang sangat jujur mengembalikan barang-barang miliknya yang jatuh di pinggir jalan.

Mereka bersepeda dari Klempok hingga Sentul sekitar 8 km untuk mengembalikan dompet milik Aris yang berisi uang Rp 900.000.

Di foto yang diunggah tampak keempat bocah sedang duduk di kursi ruang tamu sebuah rumah.

Dua bocah memakai seragam SD dan dua lagi mengenakan seragam SMP. Tiga dari empat bocah tampak sedang minum teh kemasan.

 

Tim staf presiden yang tiba di Bandara Tampapadang Mamuju langsung mendatangi kandang milik Abdul Rahim di Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman. Dokter hewan kembali mengukur ulang sapi mulai dari tinggi badan, lingkar dada, panjang badan, dan berat badan.

Setelah mengecek kondisi sapi, keduanya lalu berbincang-bincang dengan pemilik sapi. Awalnya pemilik sapi menawarkan harga Rp 90 juta, namun ditawar dengan harga Rp 85 juta.

Setelah melakukan negosiasi, kedua pihak pun sepakat dengan harga Rp 85 juta dengan sistem pembayaran non tunai atau transfer.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Drh Sigit Nurtanto mengatakan, kondisi sapi kurban ini sehat.

 

Pemanggilan ini terkait permintaan ganti rugi sebesar Rp 1 juta kepada siswa yang dituduh merusak papan tulis.

“Mungkin itu pikiran sesaat kepala sekolah untuk memberikan pelajaran. Harapannya, orangtua ikut memperhatikan anak mereka,” ujar Suwoto saat ditemui, Jumat (9/8/2019).

Suwoto menduga, kepala sekolah memberikan sanksi itu untuk memberikan pelajaran agar siswa tidak berbuat sesuatu yang merugikan pihak lain

Namun, Suwoto memastikan, orangtua siswa yang hanya bekerja sebagai buruh tani tersebut tidak akan diminta untuk membayar Rp 1 juta.

Sumber: KOMPAS.com (Fitri Rachmawati, Luthfia Ayu Azanella, Luthfia Ayu Azanella, Rachmawati, Junaedi, Sukoco)

https://regional.kompas.com/read/2019/08/10/05390081/-populer-nusantara-nenek-pemulung-berkurban-sapi-berangkat-umrah-driver-ojol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke