Salin Artikel

5 Fakta Kebakaran Puncak Gunung Ciremai, 4 Jalur Pendakian Ditutup hingga Libatkan 291 Personel

KOMPAS.com - Kawasan sekitar puncak Gunung Ciremai dilaporkan terbakar Rabu (7/8/2019). Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, masih melakukan pendataan.

BPBD menyebut kebakaran di Blok Goa Walet, Kawasan Puncak Gunung Ciremai semakin meluas mencapai sekitar 300 hektar, Kamis (8/8/2019).

Kondisi angin yang kencang dan semak belukar yang mudah terbakar membuat api mudah menyebar.

Dalam kebakaran itu, BPBD pun menginformasikan belum semua pendaki berhasil turun.

Berikut fakta kebakaran di kawasan puncak Gunung Ciremai:

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kabupaten Kuningan Jawa Barat melakukan penutupan seluruh jalur pendakian.

Penutupan dilakukan menyusul terjadinya kebakaran di Blok Walet Kawasan Puncak Gunung Ciremai, Rabu (7/8/2019).

"Seluruh jalur pendakian yang berada di Gunung Ciremai ditutup semua. Totalnya semuanya empat jalur. Jalur Apuy di Kabupaten Majalengka, Jalur Palutungan, Jalur Linggarjati, dan Jalur Linggasana di Kabupaten Kuningan," kata Endun Abdullah, Ketua Pengelola Pendakian Gunung Ciremai, Kamis (8/8/2019) siang.

Penutupan dilakukan karena sangat membahayakan para pendaki. Selain itu, keputusan ini dilakukan untuk mempermudah proses penanganan para petugas.

"Penutupan dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan," tambah Endun di Pos Palutungan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin menyebut, kondisi kebakaran terus meluas.

Berdasarkan laporan dari tim yang ada di lokasi, sudah sekitar 300 hektar luas area hutan yang terbakar.

“Hingga Kamis siang ini, sudah mencapai kurang lebih 300 hektar-an. Lahan yang terbakar lebih kepada pohon-pohon hutan, edelweiss juga. Kan icon Ciremai ini edelweiss, mudah-mudahan ini segera teratasi,” kata Agus di lokasi Pos Pendakian Palutungan.

Angin yang kencang serta bahan-bahan material hutan yang mudah terbakar, kata Agus, menjadi faktor utama api menyebar dari satu titik ke titik lain.

Selain itu, para petugas juga sangat kesulitan melakukan pemadaman karena kondisi medan yang cukup jauh dan sangat terjal.

Kebakaran hutan Gunung Ciremai masih berlangsung. Hingga Kamis (8/8/2019) pukul 14.38 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan menginformasikan belum semua pendaki berhasil turun ke wilayah aman.

"Lima pendaki di Jalur Linggajati sedang dalam proses turun sampai Kuburan Kuda," kata Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/8/2019).

Dikatakan, pendakian Gunung Ciremai memiliki beberapa jalur, seperti Jalur Apuy, Palutungan, Linggajati dan Linggasana.

4. Baru 69 pendaki berhasil dievakuasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada pendaki pada tiga jalur lain tadi.

Adapun total pendaki yang berhasil dievakuasi berjumlah 69 pendaki.

"Otoritas taman nasional setempat mengeluarkan pengumuman tentang penutupan jalur pendakian," jelas Agus.

Operasi pemadaman kebakaran ini melibatkan 219 personel dari BPBD Kabupaten Majalengka, BPBD Kabupaten Kuningan, TNI, Polri, personel Taman Nasional Gunung Ciremai, MPGC Apuy, MPGC Sangiang, sukarelawan dan warga masyarakat.

"Pagi tadi, pukul 07.00 WIB, api masih menyala dan menyebar ke arah utara. Unsur gabungan mendaki untuk melakukan upaya pemadaman dan pengiriman logistik," jelasnya.

Jalur pemadaman sendiri dilakukan di 4 jalur yaitu Jalur Apuy (pos utama), Jalur Sadarehe, Jalur Cikaracak dan Jalur Bantaragung.

BPBD setempat melaporkan bahwa pendaki jalur Apuy sebanyak 33 orang telah dievakuasi pada pukul 01.25 WIB, demikian juga 31 pendaki di jalur Palutungan.

Sumber: KOMPAS.com (Agie Permadi, Muhamad Syahri Romdhon)

https://regional.kompas.com/read/2019/08/09/08255511/5-fakta-kebakaran-puncak-gunung-ciremai-4-jalur-pendakian-ditutup-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke