Salin Artikel

Penertiban PKL Warkop Elisabeth Ricuh, Kepala Satpol PP Tersiram Air Panas

Dalam kericuhan tersebut, seorang pedagang kaki lima dan Kepala Satpol PP Kota Medan M Sofyan sama-sama tersiram air panas karena aksi saling tarik.

Kericuhan terjadi saat salah seorang pedagang di Warkop Elisabeth tidak terima saat hendak ditertibkan. Dia berteriak-teriak kepada petugas sambil memegang wadah berisi air panas.

"Biar mereka tahu, langkahi dulu mayat saya," kata pedagang tersebut. 

Beberapa saat kemudian, air panas yang dibawa tumpah dan mengenai dirinya sendiri. Air panas ternyata juga mengenai Kepala Satpol PP Kota Medan M Sofyan.

Kulit pedagang tersebut melepuh terkena air panas. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Sementara itu, Kasatpol PP Kota Medan M Sofyan tampak terkena air panas di bagian belakang kepala, leher dan tangan kanan. Tampak bagian tubuh Sofyan dilumuri sesuatu berwarna putih untuk mengobati luka bakar air panas.

"Pak Indra, tolong ini lihat. Apakah dia parkir ilegal atau tidak," ujar Sofyan kepada seseorang dari Dinas Perhubungan.

Kericuhan di lokasi ini terjadi berkali-kali.

Beberapa perempuan berteriak dan memaki petugas. Tak sedikit dari mereka yang meratap saat sisa-sisa lapak mereka diangkut oleh petugas ke dalam truk yang telah bersiaga.

Seorang pedagang bahkan ditangkap polisi akibat kegaduhan yang terjadi pada Rabu siang.

Penertiban ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan Satpol PP. Sebelumnya, Kamis pekan lalu, puluhan kios atau warkop yang telah berdiri sejak lama di lokasi itu, diratakan oleh petugas.

Aksi penertiban pekan lalu juga berujung ricuh. Beberapa pedagang terlibat aksi dorong  dengan petugas. Bahkan ada pedagang yang menghadang alat berat yang disiapkan dengan tidur di bawah rodanya.

Pemerintah Kota Medan beralasan, penertiban itu bertujuan untuk menjamin kelancaran mobil ambulan menuju rumah sakit yang berada persis di seberang deretan warkop itu. Hingga kini, pedagang pun belum mendapat kepastian akan direlokasi ke mana.

Mpok Titi yang berjualan di samping Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tak bisa berbuat banyak ketika petugas mengangkut steling jualannya. Dia masih beruntung, lantaran beberapa barangnya diselamatkan di sisi jalan.

"Saya tak tahu mau kemana lagi. Saya pun tak tahu kenapa digusur. Padahal saya hanya jualan dari jam 7 sampai jam 5. Tak ada pun atap. Kena hujan panas pun," kata Titi. 

https://regional.kompas.com/read/2019/08/07/15445141/penertiban-pkl-warkop-elisabeth-ricuh-kepala-satpol-pp-tersiram-air-panas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke