Salin Artikel

Fakta Baru Gunung Arjuno Terbakar, Diyakini Karena Ulah Manusia hingga BNPB Kerahkan Helikopter

KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu memastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran hutan yang melanda Gunung Arjuno pada Minggu (28/7/2019) lalu.

Kebakaran hutan di Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo atau di Gunung Arjuno mencapai mencapai 300 hektar.

Bahkan, satu unit helikpter akan dipoerasikan untuk melakukan pembasahan di lokasi hutan di wilayah Gunung Arjuno.

Berikut fakta terbaru kebakaran hutan Gunung Arjuno:

Pengelola Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo yakin kebakaran di Gunung Arjuno disebabkan oleh ulah manusia. Namun begitu, motif pembakaran itu masih belum diketahui.

"Yang jelas dibakar manusia, cuma motifnya apa belum tahu, yang jelas itu dibakar. Cuma motifnya aja yang belum ketahuan," kata Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo, Dedi Hadiana saat dihubungi, Senin (29/7/2019).

Meski begitu, Dedi memperkirakan pembakar hutan itu bukan pendaki. Sebab, area hutan yang terbakar bukan di jalur pendakian. Pihaknya masih mencari tahu pembakar hutan tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Batu memastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran hutan yang melanda Gunung Arjuno pada Minggu (28/7/2019) lalu.

Terdapat setidaknya 90 pendaki di sekitar wilayah yang mengalami kebakaran.

Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BPBD Kota Batu Agus Wibowo mengatakan, BPBD setempat telah mengonfirmasi data pendaki yang naik dari Pos Pendakian sudah turun semua.

"Pendataan sudah dilakukan kembali untuk konfirmasi bahwa mereka (pendaki) sudah turun di pos pendakian," kata Agus dalam keterangannya, Selasa (30/7/2019).

3. Kebakaran hutan Gunung Arjuno sulit dipadamkan

Rochim mengatakan, lokasi kebakaran berada di tebing dengan kemiringan 60 derajat ke atas. Jarak tempuh juga memakan waktu yang cukup lama, yakni hingga delapan jam.

Sementara itu, tim yang terjun ke lokasi kebakaran fokus untuk mencegah api supaya tidak menjalar ke Curah Sriti Gunung Mujur. Sebab, di kawasan itu terdapat semak belukar yang membuat api sulit dipadamkan.

"Target operasi pemadaman mencegah rambatan api ke arah Curah Sriti Gunung Mujur. Karena vegetasinya semak belukar yang akan sulit dipadamkan. Data BPBD Kota Batu, apabila api sudah masuk wilayah tersebut, maka pemadamannya sangat sulit. Kemungkinan kecil bisa dipadamkan oleh petugas," ungkapnya.

Satu unit helikopter akan dioperasikan untuk melakukan pembasahan di lokasi kebakaran hutan di wilayah Gunung Arjuno di Jawa Timur. Rencananya, helikopter tersebut diterjunkan Kamis (1/8/2019) sore.

Pengerahan helikopter, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Suban Wahyudiono, sudah disetujui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo, Kamis (1/8/2019).

"Sore ini helikopter BNPB rencananya akan langsung bergerak ke lokasi sekitar titik api," katanya dikonfirmasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat, kebakaran hutan di Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo atau di Gunung Arjuno mencapai 300 hektar.

Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Achmad Choirur Rochim melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (1/8/2019).

"Berdasarkan informasi dari rekan-rekan yang ada di Pos Pantau Tahura R Soerjo, luasan hutan yang terbakar diperkirakan mencapai kurang lebih 300 hektar," kata Achmad.

Sementara ini, api yang membakar hutan itu sudah berhasil dipadamkan. Hanya saja masih ada bara api yang menyala sehingga rentan terjadi percikan api lagi.

"Kondisi terkini di area kebakaran masih terpantau ada bara api yang belum padam dari kayu dan akar yang terbakar. Dan terus dipantau untuk mengantisipasi munculnya api baru karena situasi di lokasi angin cukup kencang," ungkapnya.

Sumber: KOMPAS.com (Andi Hardik, Mela Arnani, Achmad Faizal)

https://regional.kompas.com/read/2019/08/02/13420321/fakta-baru-gunung-arjuno-terbakar-diyakini-karena-ulah-manusia-hingga-bnpb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke