Salin Artikel

Cara Pemkot Surabaya Turunkan Suhu Udara 2 Derajat Celsius

SURABAYA, KOMPAS.com - Suhu udara di Kota Surabaya disebut-sebut menurun setiap tahun.

Banyaknya pembangunan ruang terbuka hijau membuat suhu udara di Surabaya turun 2 derajat celcius.

Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, saat ini suhu udara di Surabaya sekitar 28-29 derajat celcius.

"Bu Risma meminta RTH ini terus ditambah, sampai suatu saat nanti, suhu Surabaya bisa mencapai 22 derajat celcius," kata Eri, Rabu (31/7/2019).

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pernah menyampaikan akan terus menambah ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Surabaya hingga mencapai 30 persen RTH untuk publik.

Target itu disebut sangat realistis mengingat Pemkot Surabaya terus memanfaatkan lahan-lahan kosong dan sempadan sungai untuk dijadikan taman.

"Target kami memang 30 persen luas wilayah Surabaya terdiri dari RTH untuk publik, supaya terus turun suhunya," kata Risma saat meninjau Taman Ngagel Surabaya, belum lama ini.

Eri menjelaskan, berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) PU nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, diamanatkan bahwa proporsi RTH pada kawasan perkotaan minimal 30 persen.

Terdiri dari 20 persen RTH publik dan 10 persen RTH privat.

Sedangkan data RTH di Kota Surabaya hingga 2018 lalu, kata Eri, sudah mencapai 21,79 persen atau sama dengan 7.290,53 hektar dari luas wilayah Surabaya.

 "Jadi, Surabaya ini sudah melampaui target dari peraturan menteri itu, yang mengamanatkan 20 persen RTH publik bagi kawasan perkotaan seperti Surabaya," ujar dia.

Rinciannya, luas RTH Makam mencapai 283,53 hektar, RTH lapangan dan stadion 355,91 hektar, RTH telaga atau waduk atau bozem 192,06 hektar, RTH dari fasum dan fasos permukiman 205,50 hektar.

Di luar itu, RTH kawasan lindung 4.548,59 hektar, RTH hutan kota 55,81 hektar, RTH taman dan jalur hijau (JH) 1.649,10 hektar.

Ia menyampaikan, perawatan RTH itu tiap tahunnya menelan anggaran sebesar Rp 10 miliar.

Pemkot Surabaya, kata Eri, sudah membentuk satgas yang dibagi tiap rayon, ada rayon timur, barat, utara dan selatan.

Setiap rayon itu memiliki tim masing-masing yang tugasnya menjaga dan merawat setiap taman. Tim inilah yang biasanya mengganti tanaman atau bunga yang mati.

"Biasanya, mereka ini menyiram tanaman itu 1-2 kali kalau musim hujan. Tapi kalau musim panas, biasanya mereka menyiram tanaman itu 3-4 kali. Mereka pun rutin melakukan pemupukan dengan memberikan kompos yang diolah sendiri," ujarnya.

 Upaya menyerap polusi

Dengan banyaknya RTH yang dibangun setiap tahunnya, Eri memastikan cuaca dan suhu di Surabaya semakin turun. Sebab, tanaman tersebut berfungsi untuk menyerap polusi dan membuat polusi udara di Surabaya bisa semakin membaik.

"Apalagi di pinggir jalanan Surabaya, kami sudah lama meletakkan tanaman Sansevieria atau lidah mertua untuk menyerap polutan kendaraan. Ini juga membantu mengurangi polusi di Surabaya," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, polusi udara itu juga selalu dikontrol dengan uji emisi yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Surabaya.

Bagi yang tidak lulus uji emisi, maka tidak akan diberi izin. Sebaliknya, jika memenuhi syarat di ambang batas, maka akan diperbolehkan.

"Jadi, setelah lulus emisi, lalu polusi yang tetap ditimbulkan itu di-cover oleh taman-taman itu, sehingga polutannya tetap bisa dikurangi," jelasnya.

Cara lain yang dilakukan adalah menerapkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya nomor 7 tahun 2002 tentang pengelolaan ruang terbuka hijau.

Dalam perda ini diamanatkan bahwa setiap gedung atau bangunan diharuskan menyediakan ruang terbuka hijau.

"Jadi, saat mengajukan IMB itu, salah satu syaratnya harus ramah lingkungan, harus menerapkan grand building. Kacanya harus banyak, sehingga tidak perlu banyak pakai lampu, dan lampunya pun harus pakai LED, serta penggunaan air harus pakai otomatis, sehingga pencemaran lingkungan bisa diminimalisir," kata Eri.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/31/21553881/cara-pemkot-surabaya-turunkan-suhu-udara-2-derajat-celsius

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke