Salin Artikel

Skywalk Cihampelas Mulai Kumuh dan Pembangunan Tahap 2 Mangkrak

BANDUNG, KOMPAS.com - Skywalk Cihampelas atau Teras Cihampelas merupakan sebuah infrastruktur pedestrian di atas Jalan Cihampelas yang digadang-gadang menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Bandung.

Proyek Teras Cihampelas tahap pertama yang menampung puluhan pedagang kaki lima yang biasa membuat macet sepanjang Jalan Cihampelas terlihat indah ketika rampung dan diresmikan tahun 2017.

Namun setelah dua tahun lebih, keindahan skywalk ini mulai memudar bahkan terkesan tak terurus dan kumuh.

Kompas.com sempat memberitakan kumuhnya Teras Cihampelas pada tahun 2018 lalu. Namun bukannya malah membaik, kekumuhan malah semakin parah.

Dari pantauan Kompas.com pada Kamis (25/7/2019), pemandangan kurang sedap terlihat dari tenda tenda terpal pedagang kuliner, fashion dan aksesoris yang mulai rusak dan sobek.

Selain itu, tanaman-tanaman di dalam pot-pot di samping kiri kanan dan di taman tampak kering dan acak-acakan tak terurus. Sampah-sampah daun dan sampah kemasan minuman serta makanan juga terlihat berserakkan di beberapa titik.

Salah satu yang cukup menyita perhatian adalah pos keamanan yang dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan kostum robot cosplay. Karena ukurannya cukup besar, kostum tersebut cukup untuk memenuhi ruangan pos keamanan yang berukuran kira kira 3,5 meter persegi.

Bukan hanya tidak terurus, masalah para pedagang yang masih tidak kunjung kelar adalah sepi pengunjung. Hal ini berakibat banyaknya kios pedagang yang tutup. Beberapa pedagang ada yang memilih turun ke bawah skywalk dan kembali berjualan di pinggir Jalan Cihampelas.

“Di sini sepi. Kalau ramai biasanya dapat paling besar hanya Rp 150.000. Dulu waktu masih di bawah bisa Rp 300.000 sehari. Pernah sampai ada yang enggak beli sama sekali. Pernah sehari cuma laku empat piring, buat rokok sama keperluan di rumah juga kurang,” kata Subur (60) pedagang batagor dan singkong keju saat ditemui Kompas.com, Kamis siang.

Keluhan Subur sama seperti pedagang lainnya terkait penyebab sepinya pengunjung ke Teras Cihampelas. Menurut dia, tidak adanya penutup atau kanopi di atas skywalk membuat pengunjung ogah naik ke atas.

“Keinginan kami di tutup atasnya agar pengunjung dan pedagang nyaman. Ini musim kemarau ya orang malas karena panas. Kalau musim hujan jangankan yang mau beli, yang jualan pada ribut,” tuturnya.

Selain itu, para pedagang juga berharap Pemerintah Kota Bandung benar-benar tegas menertibkan pedagang kaki lima di bawah Teras Cihampelas. Hal tersebut diyakini membuat pengunjung Cihampelas lebih memilih belanja di bawah ketimbang repot-repot cari parkiran dan naik ke atas.

Tahap 2 mangkrak

Belum selesai problematika sosial di skywalk tahap pertama, masalah kembali datang di proyek pembangunan Teras Cihampelas tahap 2. Infrastruktur yang digagas oleh Wali Kota Bandung sebelumnya, Ridwan Kamil, justru terhenti di masa Wali Kota Bandung saat ini, Oded M Danial.

Sandi Suhendar, Kepala Bidang Perencana Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung mengatakan, pembangunan skywalk Cihampelas tahap 2 dimulai pada Agustus 2018 dan dihentikan pada bulan Maret 2019 lalu.

Alasannya, kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut tidak bisa menyelesaikan pembangunan dan memenuhi target yang ditentukan Pemkot Bandung.

Sandi menambahkan, Skywalk Cihampelas merupakan bagian kecil dari sebuah rencana besar. Masterplan jangka panjang skywalk adalah menghubungkan Jalan Cihampelas, Jalan Pasupati dan Jalan Tamansari hingga Jalan Gelapnyawang.

Agar berjalan sesuai rencana, maka Teras Cihampelas Tahap 2 harus diselesaikan dengan melelang kembali pekerjaan yang tinggal tahap penyelesaian.

“Skywalk tahap 2 tetap harus berlanjut, karena tinggal beberapa persen lagi kami pikir insya Allah ada lanjutannya,” tuturnya.

Sandi menambahkan, apabila tahap 2 tidak dilanjutkan, maka tahap 3 dan seterusnya yang masuk dalam rencana besar jangka panjang akan sulit terwujud.

“Kalau dari dukungan biayanya ada, pasti mengganggu. Hanya memang kita masih mengevaluasi kembali yang kita bangun dan kemungkinan dukungan anggaran juga. Karena relatif besar membangun fasilitas jembatan ke sampai ke arah Dago. Kita coba optimalisasi fasilitas yang ada dulu melihatbdukungan anggaran yang ada,” tandasnya.

Setelah empat bulan mangkrak, kondisi pedestrian langit itu cukup memprihatinkan. Tangga-tangga besi yang terhalang kabel-kabel mulai berkarat, pijakannya yang dilapisi tegel juga terlihat banyak yang pecah. Tak ayal salah satu tangga justru dibuat lapak dagang oleh PKL.

Di atasnya, terdapat lantai yang pecah dan bolong, sampah-sampah dedaunan di beberapa titik terlihat menggunung, di titik lain juga ada yang berserakan.

Tidak hanya dedaunan kering, sejumlah tong sampah juga terlihat berserakan. Bekas pengerjaan proyek yang belum selesai juga terlihat dibiarkan. Di bagian bawah juga memprihatinkan. Pelat besi yang rencananya akan jadi penutup terlihat compang camping bergelantungan.

Dikaji ulang

Wakil Wali Kota Bandun Yana Mulyana menanggapi kondisi Skywalk Cihampelas yang memprihatinkan baik pada tahap pertama maupun tahap kedua.

“Setahu saya (tahap pertama) belum diserahkan ke pedagang. Tanggung jawab masih di pemerintah. Kita baru ada kerja sama dengan forum PKL (untuk pengelolaan). Tinggal dikaji ulang sama teman-teman forum supaya bikin aktivitas yang mengundang pembeli,” kata Yana.

Yana pun berjanji bakal mengabulkan permintaan pedagang yakni membuat atap atau kanopi agar pengunjung dan pedagang bisa lebih nyaman.

“Tinggal dilengkapi tenda agar orang kuliner bisa makan enggak kepanasan enggak kehujanan. Tinggal kita pikirin lagi ke depan, mudah-mudahan optimalisasi skywalk sesuai harapan,” tuturnya.

Untuk skywalk tahap 2, Yana mengatakan pihaknya akan segera melakukan lelang agar Teras Cihampelas tahap pertama dan kedua bisa tersambung.

“Harus lelang ulang untuk dilanjutkan. k

Karena kita lihat secara fungsi belum bisa (digunakan). Kalau dibangun harus bisa difungsikan, kalau enggak sayang,” tandasnya.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana berjanji bakal mengabulkan permintaan pedagang agar dibuatkan atap atau kanopi sehingga pengunjung bisa lebih nyaman.

“Tinggal dilengkapi tenda agar orang kuliner bisa makan enggak kepanasan enggak kehujanan. Tinggal kita pikirin lagi ke depan, mudah-mudahan optimalisasi skywalk sesuai harapan,” tuturnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/26/17263261/skywalk-cihampelas-mulai-kumuh-dan-pembangunan-tahap-2-mangkrak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke