Salin Artikel

Saat Dalang Wayang Berseragam TNI Merebut Perhatian Puluhan Bocah

Beberapa kegiatan yang digelar di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menjadi ajang interaksi para tentara untuk berbaur bersama masyarakat. Kali ini, perseonel TNI melakukan pengecoran jalan desa, bedah rumah tak layak huni serta intensifikasi wawasan kebangsaan bagi tiap segmen masyarakat.

Kegiatan pengecoran jalan yang dilakukan secara gotong-royong oleh para tentara dengan masyarakat dapat dilihat selama target waktu 30 hari kerja, mulai 10 Juli 2019 hingga 8 Agustus 2019.

Ratusan meter jalan di wilayah Desa Kalikondang, Kecamatan Demak Kota, dikeraskan dengan beton secara bahu-membahu oleh warga desa dan aparat berpakaian loreng.

Pentas wayang dadakan

Namun, bukan pengecoran jalan yang menarik perhatian dalam kegiatan kali ini. Tampak terjadi kerumunan anak-anak di bawah pohon di ujung jalan yang tengah digarap. Di sana ternyata ada sebuah pertunjukan yang sedang digelar.

Seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) berpakaian lengkap tampak dengan lihai memainkan wayang di tangannya. Sementara, di kanan dan kirinya, anak-anak  dengan antusias menyaksikan atraksinya.

Puluhan anak-anak desa itu rupanya mengikuti orang tuanya ngecor jalan. Daripada berpanasan, mereka pun berkumpul dan meminta pertunjukan wayang kepada Babinsa yang akrab dipanggil Pak Paijan.

“Ayooo Pak Babinsa, wayangan, wayangan,,tolong Pak ndongeng lagi pakai wayang,” ujar anak-anak yang saling bersahutan sambil menarik lengan Sersan Mayor Paijan.

Paijan pun lantas menuruti permintaan mereka dengan menggelar pertunjukan di bawah pohon rindang. Para penonton sering terpancing tawa setiap kali Paijan memperagakan tokoh wayangnya.

“Pertunjukannya tokoh punakawan, kemasannya dibuat ringan dengan inti muatan cerita wawasan kebangsaan,” ungkap Serma Paijan, Jumat (19/7/2019) siang.

Menurutnya, wawasan kebangsaan akan mudah dicerna dan dipahami oleh anak anak jika disampaikan dengan media kreatif. Salah satunya dengan pertunjukan wayang.

“Dengan begini kan, dua agenda bisa dijalankan dalam satu frame. Tetap manunggal orang tuanya ngecor jalan, anaknya dapat wawasan kebangsaan," kata Paijan.

Lelaki kelahiran Grobogan ini mengaku bersyukur dengan bakat yang dimilikinya. Berkat kebiasaan menjadi dalang, anak-anak menjadi dekat dengan dirinya.

“Tidak ada sekat antara tentara dengan rakyat. Sinergitas total dengan senyumter (senyum teritorial) menjadi bekal utama pembinaan teritorial. Jadi masyarakat jangan takut terhadap profil Pak tentara, hati kami sangat lembut kok,” senyum tulus Serma Paijan mengakhiri wawancara siang itu.

“Pertunjukan wayang yang disuguhkan Serma Paijan merupakan bukti kearifan budaya lokal. Tujuannya agar sejak dini anak-anak mencintai budaya dan mendapat nasihat melalui cerita, yang dibawakan melalui lakon wayang,” ungkap Letkol Abi.

Menurutnya, pesan moral yang disampaikan melalui pertunjukan wayang lebih cepat mengena ke sasaran. Sebab, ada media menarik yang digunakan sebagai perantara, ketimbang menyampaikan nasihat secara langsung.

“Harapannya, anak-anak terinspirasi untuk menumbuhkan jiwa kreativitasnya setelah melihat pertunjukan tersebut. Jangan hanya bermain gadget tetapi aktivitas di luar rumah juga bisa memunculkan semangat kreativitas untuk generasi penerus bangsa unggulan," kata Abi.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/21/07300081/saat-dalang-wayang-berseragam-tni-merebut-perhatian-puluhan-bocah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke