PDI-P Bakal Hati-hati Calonkan Figur Eksternal Partai di Pilkada 2020

MANADO, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyatakan pihaknya akan hati-hati mengusung figur dari eksternal pada kepala daerah di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Juga dengan koalisi karena ia mengaku PDI-P kerap dikhianati.

Hal ini disampaikan Olly dalam Konferensi Cabang (Konfercab) serentak PDI-P se-Sulut yang digelar di GKIC Novotel, Manado, Sabtu (20/7/2019) siang.

Ia mencontohkan Pilkada 2015 saat PDI-P mengusung figur dari luar PDI-P di Minahasa Selatan (Minsel).

Saat itu PDI-P mengusung Christiany Euginia Paruntu (CEP), yang adalah Ketua DPD II Partai Golkar Minsel saat itu, berpasangan dengan Sekretaris DPD PDI-P Sulut Frangky Wongkar.

“Kami mengusung (CEP dan Wongkar) tanpa koalisi waktu. Murni PDI-P. Tapi akhirnya seperti sekarang ini,” kata Olly di hadapan para kader dan pengurus struktur partai.

Saat itu, Partai Golkar mengusung pasangan calon yang lain. Kini CEP telah kembali ke partainya dan menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Sulut.

Pada Konfercab juga, sejumlah pengurus DPC menyampaikan kepada Olly kondisi politik di daerah mereka terkait pilkada.

Seperti Kota Bitung, yang koalisi bersama Partai NasDem berlangsung tak happy ending. Begitu juga Kabupaten Bolaang Momgondow (Bolmong) Induk, di mana PDI-P berkoalisi dengan PAN.

“Ke depan, kita harus hati-hati dalam berkoalisi di pilkada agar tidak terjadi seperti ini,” kata Bendahara DPP PDI-P itu disambut riuh para kader.

Terkait hal ini, Sekretaris DPD PDI-P Sulut Frangky Wongkar menyatakan bahwa pada pilkada nanti, PDI-P akan mengusung kader-kader terbaik partainya.

“Kader-kader terbaik internal akan menjadi prioritas dan tentu akan sesuai dengan mekanisme partai,” kata Wongkar.