Salin Artikel

Suhu Dingin 15,9 Derajat di Malang, Hindari Es dan Keluar Malam

MALANG, KOMPAS.com - Dalam dua bulan terakhir, suhu di Malang terasa sangat dingin.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Kabupaten Malang mencatat, suhu terendah mencapai 15,9 derajat celcius.

Kondisi itu cukup menganggu kesehatan masyarakat setempat. Muhammad Lutfi Febrianto, salah satu mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) harus rajin berolahraga untuk menjaga tubuhnya supaya tetap bugar.

"Rajin olahraga. Konsumsi suplemen vitamin C," katanya kepada Kompas.com, Kamis (18/7/2019).

Selain itu, Lutfi harus melengkapi dirinya dengan jaket, terutama saat malam hari.

"Memakai jaket yang agak tebal untuk menghindari dingin," katanya.

Rizki Afrizal, warga di Jalan Diponegoro II/28 RT 2 RW 7 Kelurahan Sisir, Kota Batu menjaga pola makan untuk mengantisipasi suhu dingin. Terutama menghindari makanan yang mengandung es supaya tidak terserang flu.

"Nggak makan yang aneh-aneh kalau aku. Misal sudah ada tanda-tanda mau flu, ya nggak makan es," katanya.

Rizki merasakan cuaca di Kota Batu akhir-akhir ini sangat dingin. Meski begitu, dirinya sudah terbiasa dengan cuaca dingin karena Kota Batu berada di ketinggian.

"Sebenarnya kalau orang Batu sendiri sudah biasa sama hawa dingin, cuma di bulan-bulan tertentu ada kalanya hawa dinginnya itu berubah jadi sangat dingin," ungkapnya.

Untuk menghindari suhu dingin itu, dirinya selalu memakai pakaian yang tebal. Bahkan saat tidur, dirinya memakai sarung untuk penghangat.

"Hampir setiap hari buat jaga diri dari hawa sangat dingin memakai dobelan baju atau celana. Biasanya tidur nggak pernah pakai sarung, semenjak hawa dingin pakai sarung. Juga selalu pakai jaket dan kaos kaki di saat hawa terasa sangat dinginnya," katanya.

Edi Purnomo, warga Jalan Selorejo Kelurahan Lowokwaru, Kota Malang menghindari keluar rumah saat malam ini supaya terhindar dari suhu dingin. Namun jika terpaksa harus keluar rumah, dirinya selalu mengkonsumsi minuman yang hangat.

"Nggak keluar rumah kalau malam. Kalau terpaksa harus keluar cari tempat buat minum minuman yang hangat," katanya.

Selain itu, dirinya selalu melengkapi diri dengan jaket yang tebal.

"Biasanya pakai flanel saja. Tapi sekarang harus pakai jaket kalau malam. Itu pun dinginnya masih terasa," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/19/07165141/suhu-dingin-159-derajat-di-malang-hindari-es-dan-keluar-malam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke