Salin Artikel

5 Fakta Kasus Mutilasi di Ogan Ilir, Pelaku Minta Maaf hingga Dipicu Dendam

KOMPAS.com - Polres Ogan Ilir telah menangkap dan menetapkan satu orang berinisial I (22) sebagai tersangka kasus mutilasi terhadap Karoman, warga Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Kapolres Ogan Ilir AKBP Gazali Ahmad mengatakan, penetapan Ibrahim sebagai tersangka dilakukan setelah polisi melakukan beberapa kali oleh TKP, mengumpulkan alat bukti dan keterangan sejumlah saksi.

Seperti diketahui, Karoman tewas dengan kondisi mengenaskan. Warga Desa Pinang Mas tersebut ditemukan tanpa kepala dan kedua lengan putus di rawa tak jauh dari desa mereka pada hari Kamis (6/6/2019).

Berikut ini fakta lengkapnya:

AKBP Gazali Ahmad mengatakan, penetapan tersangka itu setelah polisi memiliki bukti kuat dari oleh TKP, mengumpulkan alat bukti dan keterangan sejumlah saksi.

“Setelah semua lengkap dan 5 alat bukti tercukupi segera dilakukan penangkapan dan penahanan terhadap tersangka I,” kata Gazali, Rabu (17/7/2019).

Gazali menambahkan, dari keterangan tersangka I, ia tidak sendirian dalam melakukan aksi tersebut.

Berdasar pengakuan I, dirinya menghabisi nyawa korban dan memutilasi dibantu rekannya yang saat ini tengah didalami polisi.

“Dari keterangan tersangka I, ia bersama beberapa rekannya dalam kegiatan aksi mutilasi terhadap korban Karoman,” terang dia.

Sementara itu, Gazali menjelaskan, motif pembunuhan disertai mutilasi itu karena dendam.

Sebelumnya, tersangka pernah terlibat masalah dengan korban dan akhirnya berujung pembunuhan.

Namun demikian, polisi tetap menjerat I dengan Pasal 338 dan atau Pasal 340 KHUP dengan ancaman di atas lima tahun penjara.

“Meski bukan pelaku utama tersangka I, turut dalam perencanaan pembunuhan itu dua malam sebelum peristiwa itu terjadi," ujar Gazali.

Sementara itu, Barang bukti yang berhasil diamankan polisi dari kasus tersebut adalah sebuah senjata tajam jenis parang, sebilah pisau, dua buah sepatu lapangan, 3 buah lampu sorot, pakaian dan karung.

I mengaku terpaksa terlibat dalam kasus pembunuhan itu karena merasa tidak enak sudah terlalu sering diajak oleh pelaku lain untuk membunuh Karoman.

Sebetulnya, I sudah sering menolak ajakan tersebut. Namun, karena terus didesak ia pun merasa tidak enak.

Apalagi pelaku yang mengajaknya sebelumnya sering membantu dirinya. Namun, meski terlibat, Ibrahim mengaku tidak ikut saat pelaku lain menghabisi Karoman dan memutilasinya.

“Aku hanya mengawasi situasi dan memberi tanda jika ada orang,” terangnya I juga mengungkapkan rasa penyesalannya karena terlibat dalam kasus yang menghebohkan itu. Ibrahim mengaku meminta maaf pada keluarga Karoman.

Sementara itu, I juga siap menjalani hukuman yang dikenakan pada dirinya nanti. Dia juga mengaku bersalah dan meminta maaf kepada keluarga Karoman.

“Saya meminta maaf dan mohon ampun pada keluarga Karoman juga memohon ampun pada Yang Maha Kuasa,” katanya.

Sementara itu, Gazali mengungkapkan, dari keterangan warga, kasus mutilasi ini adalah yang pertama kali terjadi selama 40 tahun terakhir.

Gazali juga mengapresiasi upaya warga membantu polisi mencari potongan tubuh tersebut.

Sumber: KOMPAS.com (Amriza Nursatria, Aji YK Putra)

https://regional.kompas.com/read/2019/07/18/11280011/5-fakta-kasus-mutilasi-di-ogan-ilir-pelaku-minta-maaf-hingga-dipicu-dendam-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke