Salin Artikel

Membangun Ekonomi Bumi Papua lewat BBM Satu Harga

SPBU yang berada di Kampung Bomomani milik Frans Wakei ini sudah beroperasi sejak 12 Mei 2019, namun baru diresmikan pada Selasa (9/7/2019).

Dulunya, warga Distrik Mapia bila ingin mendapatkan BBM harus menempuh perjalanan 80 kilometer di Moenamani, ibu Kota Kabupaten Dogiyai.

Atau bisa membeli secara eceran di pedagang, namun harganya mencapai Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per botol air mineral ukuran 1,5 liter.

Distrik Mapia sendiri memiliki jumlah penduduk sebanyak 16.975.000 jiwa tersebar di Kampung Bomomani, Gopouya, Dawaikunu, Abaimaida, Obaikagopa, Magode, dan Diyoudimi.

Sedangkan, profesi warga pada umumnya adalah petani. Ada pula yang berprofesi sebagai tukang ojek.

Bagi tukang ojek, dengan hadirnya BBM satu harga ini tentunya sangat membantu ekonomi mereka. Sebab, tidak lagi harus membeli premium secara eceran.

"Kami senang dengan adanya SPBU ini, jadi kita beli bensin (premium) harganya sama dengan yang di Jawa sana," ungkap Yohanes Tigey.

SPBU ini menerima pasokan BBM jenis solar dan premium dari TBBM Nabire, Kabupaten Nabire. Dengan jarak tempuh kurang lebih 150 kilometer atau 6 hingga 8 jam perjalanan melalui jalur darat.

Di SPBU ini belum menggunakan nozzle, sehingga pengisian BBM ke kendaraan menggunakan canting.

Jokowi diapresiasi

Kepala Distrik Mapia, Yohanes Butu sangat mengapresiasi pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui program BBM satu harga di Papua.

Sebab, hadirnya BBM Satu Harga di wilayahnya sangat membantu ekonomi warga yang pada umumnya berprofesi petani. Apalagi mereka yang memiliki kendaraan baik roda dua dan empat yang jumlahnya sudah mencapai ratusan.

Dia pun mengharapkan, SPBU penyalur BBM satu harga tidak hanya ada di wilayahnya saja, tetapi juga di distrik lain di Kabupaten Dogiyai.

"Saya harap BBM satu harga ada di semua distrik di Dogiyai. Kasihan bagi warga di wilayah yang belum ada SPBU, penyalur BBM mereka harus jauh-jauh datang ke sini untuk membelinya," tuturnya.

Di Provinsi Papua pada tahun 2017, 12 penyalur BBM satu harga sudah beroperasi, yakni di Distrik llaga Kabupaten Puncak, Distrik Kenyam Kabupaten Nduga, Distrik Elilem Kabupaten Mambramo Tengah, Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Distrik Karubaga/Wenam Kabupaten Tolikara.

Selanjutnya Distrik Paniai Barat, Kabupaten Paniai; Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang; Distrik Kepulauan Aruri, Kabupaten Supiori; Distrik Waropen Bawah, Kabupaten Waropen dan; Distrik Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel.

Pada tahun 2018 ada 7 penyalur yang beroperasi di Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya; Distrik Bolakme, Kabupaten Jayawijaya; Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo; Distrik Bokondini, Kabupaten Tolikara; Distrik Pirime Kabupaten Lany Jaya, Distrik Fayit Kabupaten Asmat dan; Distrik Siret, Kabupaten Asmat.

Sedangkan untuk tahun 2019 ada 3 penyalur yang beroperasi di Distrik Safan, Kabupaten Asmat, dan Distrik Sawaerma, Kabupaten Asmat, yang menurut rencana akan diresmikan bulan Juli ini, serta Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai, yang baru diresmikan, Selasa (9/7/2019).

SPBU Kompak 86.99809 di Distrik Mapia ini diresmikan oleh Kepala Biro Hukum Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) RI Hufron Asrofi didampingi Region Manager Retail Fuel MOR VIII wilayah Maluku - Papua PT Pertamina (Persero) Fanda Chrismianto.

Menurut Hufron, program ini merupakan salah satu wujud nyata upaya pemerintah dalam melaksanakan sila ke-5 dari Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

"Dalam pelaksanaannya, pemerintah bersama dengan pemda setempat serta PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo Tbk, telah berkoordinasi dalam menetapkan titik lokasi penyaluran BBM satu harga," katanya.

Secara nasional, dari 163 penyalur BBM satu harga yang sudah beroperasi, baru 134 telah diresmikan.

Pertamina sendiri sejak tahun 2017 hingga 2019 menargetkan akan membangun 170 penyalur BBM satu harga.

Pada tahun 2017 telah terbangun 57 penyalur. Seanyak 54 penyalur di antaranya dibangun PT Pertamina (Persero) dan 3 penyalur dibangun PT AKR Corporindo Tbk.

Tahun 2018 terbangun sebanyak 74 penyalur. Seanyak 68 penyalur dibangun PT Pertamina (Persero) dan 6 penyalur dibangun oleh PT AKR Corporindo Tbk.

Sedangkan untuk tahun 2019 ini, ditargetkan terbangun 40 penyalur. Sebanyak 39 penyalur di antaranya dibangun PT Pertamina (Persero) dan sudah beroperasi, serta satu penyalur dibangun PT AKR Corporindo Tbk.

"Pada tahun 2017 sampai tahun 2019 akan dibangun 170 penyalur BBM satu harga," ungkapnya.

Penyalur BBM satu harga berada di derah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia.

Kemandirian ekonomi

Ada pun manfaat dari program ini adalah untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor ekonomi domestik.

Selain itu, adanya penghematan pengeluaran BBM yang diharapkan diikuti dengan penurunan harga sembako, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan

"Pendirian penyalur BBM satu harga ini diharapkan akan membawa dampak positf bagi perekonomian serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Region Manager Retail Fuel MOR VIII wilayah Maluku-Papua PT Pertamina (Persero), Fanda Chrismianto mengatakan, dengan hadirnya SPBU Kompak di Distrik Mapia, diharapkan bisa memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat sekitar untuk mendapatkan BBM.

Sehingga warga lebih mudah dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, baik untuk berdagang atau lainnya.

"Yang pasti harga lebih murah sesuai dengan aturan, yakni premium Rp 6.450/liter dan solar Rp 5.150/liter. Harga ini sama seluruh Indonesia, baik di Jayapura, Makassar ataupun di Jakarta," katanya.

Untuk itu, Fanda juga berharap dukungan dari pemerintah daerah harus seiring dan seirama dengan progam dari pemerintah pusat.

"Jadi, pemerintah pusat sudah mendorong untuk kebaikan dan pelayanan masyarakat tentunya harus disuport dari pemerintah daerah mulai dari kepala distrik, bupati hingga gubernur," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/10/08233321/membangun-ekonomi-bumi-papua-lewat-bbm-satu-harga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke