Salin Artikel

Alasan Polisi Sulit Ungkap Pembunuhan Wanita Hamil di Kebun Cokelat

Meski telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa lebih dari lima orang saksi, kasus kematian Sania sampai saat ini masih menjadi misteri.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Pulau Buru Ipda Dede Syamsi Rifai mengatakan, sulitnya pengungkapan karena pelaku tidak meninggalkan jejak apapun saat menghabisi korban di kebun cokelat tersebut.

“Waktu penemuan mayat itu, tidak ada barang bukti yang mengarah kepada siapa pelakunya. Jadi pelaku tidak meningalkan jejaknya sama sekali, itu kendalanya,” kata Dede saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/7/2019).

Meski begitu, Dede mengatakan, saat ini pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan wanita tersebut. Hanya saja, karena belum memiliki cukup bukti, maka polisi belum dapat memastikan siapa pelakunya.

“Kami masih mendalami, yang jelas ada orang-orang yang sudah kami identifikasi sebagai terduga pelaku,” ujar Dede.

Selain itu, menurut Dede, polisi juga terus melakukan pendekatan dengan pihak keluarga korban untuk mengorek sebanyak mungkin informasi tentang korban.

Sania ditemukan tewas di kebun cokelat di Desa Waekarta, oleh seorang peternak yang saat itu sedang mencari pakan ternak di hutan desa tersebut. Korban ditemukan dengan sepeda motornya di kebun cokelat tersebut.

Korban yang ditemukan dalam posisi tengkurap itu diduga telah meninggal dunia sejak beberapa hari. Polisi memastikan korban tewas karena dibunuh.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/09/15012781/alasan-polisi-sulit-ungkap-pembunuhan-wanita-hamil-di-kebun-cokelat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke