Salin Artikel

Kisah Bayi Kembar Siam di Bali, Miliki 2 Jantung dan Dapat Sumbangan Rp 100 Juta

Sejak Kamis (4/7/2019) malam dia harus berjaga 24 jam di RSUP Sanglah agar bisa ditemui jika sewaktu-waktu dokter memanggilnya untuk mengabari perkembangan anak pertamanya yang kembar siam.

Sementara istrinya Putu Ayu Sumandi (18) masih dirawat di Rumah Sakit Santi Graha pasca-persalinan.

Putu Ayu melahirkan bayi kembar siam secara sesar pada Rabu (3/7/2019) di Rumah Sakit Shanti Graha, Seririt, Buleleng dengan berat 4,2 kilogram dan panjang tubuh 49 cm.

Bayi itu langsung dirujuk ke RSUD Buleleng dan dilanjutkan ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan perawatan intensif.

Lelaki yang berprofesi sebagai buruh toko bangunan tersebut mengaku sedikit tenang soal dana perawatan untuk bayinya.

Dia medapatkan bantuan dana dari beberapa komunitas, keluarga, kerabat, serta masyarakat Bali melalui rekening saudaranya.

Bahkan ada beberapa komunitas yang datang langsung ke RSUP Sanglah untuk memberikan bantuan.

"Astungkara sudah, kemarin ada beberapa komunitas. Cuman saya lupa nama komunitasnya," ungkapnya.

Dari pekerjaannya sebagai buruh toko, Kadek Redita mengaku mendapatkan upah Rp 60.000 per hari.

Sambil melihat ponsel, ia melihat foto sumbangan dan menyebutkan nama-nama komunitas yang telah memberikan donasi.

"Ini ada dari Amed Ubud Driver Community, Komunitas Bergandeng Tangan Bali, Sekeduka Potlot Desa Kalianget Kecamatan Seririt, JKR Rantauan Kecamatan Seririt, Biro Club Motor, sama kuliner," ucapnya.

Kadek sendiri mengaku tidak memiliki rekening tabungan. Atas kesepakatan bersama, dia menggunakan rekening keluarganya yang bernama Rai Adyana.

Rai mengatakan kalau dananya sudah terkumpul dan sudah ia tutup karena dirasa sudah cukup.

"Dananya mencapai 100 juta, itu juga sudah saya tutup karena rasanya sudah cukup, agar tidak membeludak," katanya.

"Kemarin ada komunitas yang telepon saya mau kirim donasi, tapi saya tidak izinkan karena sudah saya tutup. Saya katakan untuk memberi langsung saja ke orangtuanya di RSUP Sanglah," tambahnya.

Ia  juga mengatakan sudah memberikan uang itu dan menarik uang sesuai kebutuhan Kadek Redita.

"Awalnya Rp 40 juta, tapi makin lama, makin nambah sampai Rp 100 juta," ungkapnya.

Bayi kembar siam ini juga sudah mendapat pelayanan BPJS Kesehatan.

Pemeriksaan pertama yang dilakukan adalah memastikan bayi dalan kondisi baik.

"Pada saat pemeriksaan awal kami lakukan stabilisasi fase. Jadi kami menstabilkan dulu pasiennya baik, itu dengan oksigen, inkubator, dengan pemberian suhu yang bagus. Kemudian memasang infus yang cukup untuk nutrisinya," kata dokter bedah anak RSUP Sanglah, dr I Made Darmajaya.

Ia mengatakan operasi pemisahan akan dilakukan jika bayi dalam kondisi survive. Namun ia menjelaskan butuh tahapan panjang sebelum operasi pemisahan.

"Jantungnya dua dan jantungnya memang berfungsi. Kelainannya pun bukan kelainan yang aneh-aneh. Itu bisa diperbaiki. Levernya dua atau pun dempet itu masih bisa dipisah," kata dr I Made Darmajaya, Jumat (5/7/2019).

Darmajaya menjelaskan bayi akan terus dipantau seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

"Jika perkembangan gizinya bagus. Kalau semua indikator labnya, tumbuh kembangnya bagus, dia bisa hidup, ususnya bergerak bagus, gizinya bertambah baik, fungsi-fungsi tubuhnya berkembang dengan baik, itulah saatnya kita melakukan operasi," jelasnya.

Selain itu, dokter jantung akan memberikan penilaian apakah bayi tersebut bisa dipisah atau tidak. Termasuk mempertimbangan organ lainnya seperti kulit.

"Dia kan kulitnya terbatas, nanti dibagi dua. Kita kan harus mempersiapkan. Kalau dia dipisah, kan ada bagian kulit yang nggak cukup menutup. Mau menutup pakai apa? Nah itu akan dipersiapkan dokter bedah plastik, dia akan membuat tissue expander," katanya.

Proses pemisahan ini memakan waktu yang tidak terbatas, sesuai kondisi bayi tersebut setelah mendapat perawatan sekitar enam bulan.

"Kalau pakai skala dari angka 100, saat ini kita masih di angka 2. Jadi masih jauh dan ada 98 tangga lagi yang harus dilakukan untuk proses pemisahan," katanya.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Dana Rp 100 Juta Sudah Terkumpul untuk Bayi Kembar Siam Asal Seririt Buleleng,

https://regional.kompas.com/read/2019/07/08/21103041/kisah-bayi-kembar-siam-di-bali-miliki-2-jantung-dan-dapat-sumbangan-rp-100

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke