Salin Artikel

Pemilihan Ketua PDI-P Surabaya Sempat Diwarnai Protes Kader

Hal itu terjadi saat perwakilan Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDI Perjuangan membacakan surat keputusan mengangkat Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC menggantikan Whisnu Sakti Buana.

Sebagian besar Pengurus Anak Cabang (PAC) memprotes keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang dianggap tidak memfasilitasi aspirasi PAC. Sebab, pada 26 Juni lalu, semua PAC menyerahkan surat kesepakatan mendukung Wisnu menjadi Ketua DPC PDIP Surabaya untuk ketiga kalinya.

Bahkan nama Wakil Wali Kota Surabaya itu diusulkan untuk menjadi calon wali kota Surabaya pengganti Tri Rismaharini.

Whisnu Sakti Buana mengatakan, pengangkatan Adi Sutarwijono belum menjadi keputusan karena masih menuai protes.

"Pimpinan sidang menskorsing forum dan membawanya ke DPP PDIP," kata Whisnu saat dikonfirmasi, Senin (8/7/2019).

Menurut Whisnu, protes tersebut adalah hal yang wajar. Sebab, DPC PDI Perjuangan dinilai cukup baik kinerjanya saat dievaluasi. Namun, pengisi jabatan ketua, sekretaris, dan bendahara DPC diganti oleh DPP.

Dalam surat keputusan yang ditandatangani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristianto itu, Adi Sutarwiyono akan memimpin PDIP Kota Surabaya bersama Baktiono sebagai sekretaris dan Taru Sasmita sebagai bendahara.

Meski demikian, hingga Senin siang, kondisi politik di internal partai berjalan dinamis. Sejumlah PAC berubah sikap dengan mendukung keputusan DPP mengangkat Adi Sutarwijono menggantikan Whisnu Sakti Buana sebagai pemimpin PDIP Surabaya.

Andhy Puryanto, Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Rungkut mengaku akan mendukung penuh keputusan DPP.

"Kami sadar di tubuh PDIP Surabaya butuh penyegaran agar roda kepartaian semakin mantab untuk ke depannya," kata Andhy.

Sementara Sumardiyono, Ketua PAC Kecamatan Tengggilis Mejoyo, mengaku patuh kepada putusan DPP PDI Perjuangan.

Lagi pula, menurut dia, sepanjang sejarah, DPP PDIP tidak pernah mengubah sebuah keputusan. Apa yang diputuskan oleh DPP PDIP menurutnya adalah keputusan yang terbaik untuk partai.

Pakar komunikasi politik Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo mengatakan, dinamika politik PDI Perjuangan di Surabaya sudah pasti berhubungan momentum politik terdekat maupun jangka panjang.

"Jika melihat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PDI Perjuangan, pengangkatan calon ketua baru sangat dimungkinkan atas kebutuhan strategis partai. Dan itu secara legal formal sah," kata Suko.


https://regional.kompas.com/read/2019/07/08/18062921/pemilihan-ketua-pdi-p-surabaya-sempat-diwarnai-protes-kader

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke