Cerita Anak Sutopo ke Ganjar: Pak Gubernur, Sekarang Bapak Tidak Sakit Lagi...

BOYOLALI, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melayat ke rumah duka Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Surodadi RT 007/RW 009, Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7/2019).

Ganjar yang memakai pakaian rompi Palang Merah Indonesia (PMI) itu turut menyaksikan langsung prosesi pemakaman almarhum ke peristirahatan terakhir di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonolayu, Siswodipuran, Boyolali.

Menurut Ganjar, almarhum Sutopo merupakan sosok yang luar biasa. Diceritakan banyak hal tentang almarhum semasa hidup.

Selain menyampaikan tentang kebencanaan, tapi juga sakit yang diderita almarhum.

"Saya terharu betul tadi malam di rumah beliau (Depok). Bertemu dengan anaknya dan dia membisikan ke telinga saya 'Pak Gubernur sekarang bapak tidak sakit lagi'," kata Ganjar menirukan ucapan anak almarhum saat ditemui di TPU Sasonolayu, Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah, Senin.

Ganjar mengatakan ketabahan sosok Sutopo tercermin dalam keseharian saat melaksanakan tugasnya. Meski dalam kodisi sakit Sutopo masih tetap menginformasikan tentang kebencaan kepada masyarakat.

"Sebuah sikap profesional dan dedikasi yang penuh. Berjuang sampai titik penghabisan. Almarhum cerdas, luar biasa. Saya kenal pribadi dengan dirinya, saya kenal keluarganya, kita pernah sekolah bareng," kenangnya.

Prosesi pemakaman Sutopo dimulai sekitar pukul 09.00 WIB diawali dengan upacara kenegaraan yang merupakan penghormatan terakhir kepada almarhum Sutopo. Upacara tersebut dipimpin Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo.

Keluarga dan para pelayat turut mengantarkan jenazah Sutopo ke peristirahatan terakhir di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonolayu, Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sutopo meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019), pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB setelah menjalani perawatan selama sekitar satu bulan. Ia divonis kanker paru-paru pada 17 Januari 2018.