Salin Artikel

Baiq Nuril: Pak Jokowi bagai Kepala Keluarga dan Saya Anaknya...

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Kasus Baiq Nuril Maknun yang permohonan peninjauan kembali (PK) baru saja ditolak MA menjadi perbincangan hangat. 

Ditemui di rumah orang tuanya, satu-satunya harapan yang dipunyai Nuril sekarang adalah menunggu jawaban Presiden Joko Widodo apakah bisa memberikan amnesti kepada dirinya.

Nuril mengibaratkan Jokowi sebagai kepala keluarga yang harus membantu anaknya di tengah ketidak adilan hukum yang menimpa dirinya.

“Satu-satunya harapan saya sekarang adalah Pak Jokowi semoga bisa memberikan amnesti, dia bagaikan kepala kelarga, dan saya sebagai anaknya, dan kepada dialah saya harus mengadu atas ketidakadilan ini. Sama siapa lagi harus mengadu kalau bukan dia, dia kan Bapak kita semua,” ungkap Nuril ditemui di rumah orangtuanya di Desa Puyung, Lombok Tengah, Minggu (7/7/2019).

Ibu tiga anak ini menyebutkan, jika Presiden Jokowi tidak mendengar keluh kesah derita hukum yang dia alami, Nuril telah siap dengan segala konsekuensi hukum yang akan dijalaninya nanti.

“Kalaupun Pak Jokowi tidak mendengarkan saya sebagai anaknya, saya sudah siap dan ikhlas menjalani takdir ini, semua pasti ada hikmahnya,” ungkap Nuril dengan tegar.

Bagi Nuril, hal yang paling ia khawatirkan, jika hukuman itu terpaksa dia harus terima, yaitu takut membuat keluarga khususnya anak-anak yang dia sayangi kecewa. Sebab, mereka tidak bisa berada di dekatnya.

“Mungkin kalau saya bisa menjalani hukuman ini, 10 tahun dipenjara pun saya sanggup, tapi bagaimana dengan anak-anak saya, siapa yang mengurus, ibu saya lagi sakit-sakitan,” kata Nuril terharu.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/07/18101971/baiq-nuril-pak-jokowi-bagai-kepala-keluarga-dan-saya-anaknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke