Salin Artikel

Dua Hari Diburu, Babi Hutan yang Tewaskan Warga Tak Juga Ditemukan

BANYUMAS, KOMPAS.com - Perburuan babi hutan yang menewaskan satu orang dan melukai empat orang di Desa Windujaya dan Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dihentikan.

Kapolsek Kedungbanteng AKP Priyono mengatakan, perburuan rencananya akan dilanjutkan kembali Minggu, (7/4/2919).

Perburuan akan melibatkan anggota dari Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin).

"Perburuan hari ini untuk sementara dihentikan, rencananya akan dilanjutkan Minggu pagi oleh anggota Perbakin dengan kekuatan penuh," kata Priyono melalui aplikasi pesan singkat, Jum'at (5/7/2019).

Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Ady Chandra mengatakan, perburuan babi hutan telah dilakukan selama dua hari, Rabu-Kamis (3-4/7/2019), namun belum membuahkan hasil.

"Perburuan hari ini dan besok stop dulu. Minggu rencananya akan digerakkan secara lebih massif lagi," ujar Ady.

Ady mengatakan perburuan yang telah dilakukan selama dua hari melibatkan berbagai unsur masyarakat dan relawan.

Perburuan juga melibatkan tujuh anjing terlatih milik warga tetangga desa.

Perburuan, kata Ady, dilakukan di titik berbeda di kawasan hutan sekitar lereng selatan Gunung Slamet.

Tim gabungan dibagi ke perbukitan Gunung Malang, Igir Alang, dan sebelah utara Bukit Cendana.

Korban meninggal

Seperti diberitakan sebelumnya, empat orang warga di lereng selatan Gunung Slamet di Desa Windujaya dan Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terluka diserang babi hutan, Selasa (2/7/2019).

Tiga warga dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka berat yaitu Warsinah (70), Rahmat Waluyo (52), keduanya warga Desa Windujaya dan Karsikin (70), warga Desa Melung.

Sedangkan Maksum (60), warga Desa Windujaya, hanya mengalami luka ringan.

Satu dari empat warga Desa Windujaya dan Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang diserang babi hutan, Selasa, akhirnya meninggal dunia.

Diburu warga

Edi Maryanto (54), warga Desa Windujaya berharap babi hutan dapat segera ditangkap atau dibunuh.

Pasalnya, serangan tersebut telah meresahkan warga, terutama yang sering beraktivitas di sekitar hutan.

Menurut Edi, peristiwa penyerangan babi hutan kepada warga baru kali ini terjadi.

Sebelumnya, kawanan babi hutan beberapa kali menyerang tanaman yang berada di ladang dekat hutan, namun tidak sampai melukai warga.

"Dulu di desa tetangga pernah menyerang warga, kalau di sini belum pernah, biasanya paling merusak tanaman. Kawanan babi hutan sering turun karena tempat kita berbatasan dengan hutan," ujar Edi.

Warga lainnya, Kuswarjo (65) mengatakan, babi hutan yang menyerang warga sempat ditembak menggunakan senapan angin.

Namun, tembakan tersebut belum dapat melumpuhkan babi hutan.

"Babi sudah terluka, tadi kena tembak senapan angin, ada beberapa luka tembak katanya," ungkap Kuswarjo.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/05/11073151/dua-hari-diburu-babi-hutan-yang-tewaskan-warga-tak-juga-ditemukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke