Salin Artikel

Cerita Perjuangan Ayah Aldama, Taruna ATKP Makassar, Mencari Penyebab Kematian Anaknya

MAKASSAR, KOMPAS.com - Ada sebuah perjuangan keras bagi seorang Daniel Pongkala, ayah Aldama Putra Pongkala, ketika mengetahui kabar anaknya meninggal dunia di asrama kampus Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, pada Minggu (3/2/2019) malam lalu. 

Kala itu, ketika tiba di Rumah Sakit Sayang Rakyat untuk melihat jasad anaknya, ia menemukan banyak kejanggalan di tubuh anaknya.

Hal ini berbeda dengan keterangan pihak kampus ATKP Makassar yang menyebutkan bahwa Aldama meninggal dunia karena terjatuh di kamar mandi. 

Daniel menilai seperti ada yang tertutupi dari pihak kampus tentang penyebab kematian anaknya. 

Ia kemudian mendapati Aldama mengalami luka memar di bagian wajah dan dadanya. Sebuah luka yang tak wajar didapatkan dari seorang yang terjatuh di kamar mandi. 

"Dari kasat mata saya, saya lihat luka-lukanya itu bukan jatuh di kamar mandi. Itu adalah penganiayaan karena memar-memar semua badannya. Apalagi dia masih muda," kata Daniel saat diwawancara di Pengadilan Negeri Makassar, Kamis (4/7/2019).

Hal inilah yang kemudian membuat Daniel berani melaporkan kematian anaknya ke kepolisian.

Hingga pada akhirnya, polisi pun menemukan sebuah kejanggalan dari kematian taruna tingkat 1 ATKP tersebut. 

Dari beberapa temuan itu juga, Daniel kemudian memutuskan untuk menyerahkan jasad anaknya untuk diotopsi. 

Hasil otopsi tersebut kemudian menjadi bukti bahwa anaknya meninggal karena mengalami luka akibat benda keras. 

"Kalau jatuh di kamar biasanya belakang kepala atau punggungnya yang luka. Tapi ini kan dadanya dan mukanya. Mana ada jatuh di kamar mandi dengan luka seperti itu," imbuhnya.

Memilih bungkam

Sementara itu, Wakil Direktur 3 Bidang Ketarunaan ATKP Makassar Nining Idyaningsih memilih bungkam saat ditanya mengapa pihak kampus ATKP Makassar menyebutkan kematian Aldama Putra Pongkala karena terjatuh dari kamar mandi. 

Nining enggan diwawancara saat ditemui di Pengadilan Negeri Makassar.

Ia hanya berlalu menuju tempat parkir kendaraan usai menghadiri sidang penundaan kasus pembunuhan yang dilakukan terdakwa Muhammad Rusdi. 

"Kami di sini hanya mendampingi," ujarnya singkat. 

https://regional.kompas.com/read/2019/07/05/07051741/cerita-perjuangan-ayah-aldama-taruna-atkp-makassar-mencari-penyebab-kematian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke