Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pengakuan Ayah Pasangan Pernikahan Sedarah | Gadis Remaja Dikeroyok Jadi Viral, Risma Turun Tangan

KOMPAS.com - Kasus pernikahan sedarah antara Ansar (32) dan adik bungsunya FI (20) di Bulukumba, masih menjadi sorotan pembaca.

Ayah kandung dari kedua pasangan tersebut, Mustamin, mengaku malu atas perbuatan mereka.

Mustamin sejatinya ingin kedua anaknya tersebut mendapat hukuman setimpal karena dianggap telah melanggar ajaran agama.

Sementara itu, kasus dugaan pencabulan terhadap 30 siswa di sebuah SD di Lamongan juga masih ditelusuri polisi.

Menurut polisi, baru dua orangtua siswa yang berani melaporkan tindakan SR (41), oknum guru sekolah dasar di Kecamatan Kedungpring, Lamongan.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Mustamin mengaku sangat malu atas perbuatan kedua anaknya, Ansar dan Fi. Dirinya pun berharap agar kedua anaknya itu menjauh dari keluarga.

"Saya tidak mau lagi melihat kedua anak itu. Jika hukum adat bisa dilakukan, kedua anak ini akan di-labu (ditenggelamkan di laut dengan cara dimasukkan ke karung)," ujar Mustamin.

Dirinya menjelaskan, awal pernikahan antara Ansar Mustamin dengan adik bungsunya itu sama sekali tidak diketahui oleh keluarga.

SR telah menjadi tersangka setelah orangtua dari dua siswi SD yang menjadi korban melapor ke polisi.

Kedua orangtua tersebut, AG (48) dan HD (37), melaporkan kepada pihak kepolisian tertanggal 10 Mei 2019.

Pihak kepolisian menduga korban dari oknum guru cabul tersebut lebih dari dua orang siswa.

"Terindikasi ada 30 siswa, tapi yang berani lapor baru dua orang. Tidak hanya perempuan, tapi siswa laki-laki juga ada dan kami sudah memintai keterangan dan mereka mengakuinya," ujar Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Wahyu Norman Hidayat, dalam rilis di Mapolres Lamongan, Kamis (4/7/2019).

Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat seorang remaja perempuan dianiaya sekitar 8 orang lainnya.

Korban dijambak, dipukul, hingga ditendang. Ironisnya, korban dianiaya hingga jatuh dan menangis.

"Ayo Mbak, ayo, ayo Mbak, ayo terus," kata seorang perempuan dalam video sambil bersorak sorai dan tertawa.

Terkait aksi yang diduga terjadi di Dharmahusada Indah VIII, Gubeng, Surabaya, Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni menjelaskan, polisi tengah mendalami kasus tersebut.

"Sudah dilaporkan. Penyebabnya saling ejek ya dan sekarang hari ini sudah masuk penyidikan," kata Ruth Yeni dihubungi via telepon, Kamis (4/7/2019).

Sementara itu, Wali Kota Risma dipastikan akan turun tangan untuk menyelesaikan masalah yang viral di media sosial Facebook itu.

"Tapi pemerintah kota akan intervensi dari sisi keluarga. Mungkin ada masalah keluarga atau apa ya, kita masih menunggu," ujar Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya M Fikser. 

Sejumlah pendiri dan pengurus Partai Perindo Sumatera Barat ( Sumbar), ramai-ramai mundur dari partai yang diketuai Hary Tanoesoedibjo (HT) itu.

Pendiri Partai Perindo Sumbar, HM Tauhid mengatakan, pengunduran dirinya dilakukan karena kecewa dengan Hary Tanoe yang tidak merealisasikan janji.

"Sebelum Pemilu 2019, saya diminta fokus sebagai caleg untuk mendapatkan kursi. HT menjanjikan akan membantu alat peraga kampanye dan tim relawan, tapi sampai sekarang tidak terealisasi," kata HM Tauhid di Padang, Kamis (4/7/2019).

Kapolres Pemalang AKBP Kristanto Yoga Darmawan mengatakan, H mengaku membunuh bocah delapan tahun berinisial FA karena kesal diganggu oleh korban saat pulang berdagang.

"Dari keterangan pelaku, alasan dia membunuh ialah kesal ketika pulang berdagang diganggu oleh korban," ujar Kapolres, Rabu (3/7/2019).

Tanpa pikir panjang, H kemudian menghabisi nyawa korban dengan menenggelamkannya ke kolam yang ada di sebuah kontrakan kosong.

Setelah membunuh FA, pelaku kemudian kabur hingga akhirnya menyerahkan diri di Pemalang, Rabu.

Sumber: KOMPAS.com (David Oliver Purba, Perdana Putra, Hamzah Arfah, Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2019/07/05/06570071/-populer-nusantara-pengakuan-ayah-pasangan-pernikahan-sedarah-gadis-remaja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke