Salin Artikel

Yang Terjadi Ketika Wali Kota Risma Jatuh Sakit...

Demikian cerita Menteri Susi saat keluar dari ruang ICU Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD Dr Soetomo Surabaya, Sabtu (29/6/2019), setelah menjenguk.

Bukan hanya Menteri Susi, Presiden Jokowi didampingi ibu Negara Iriana serta Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sedang berkunjung ke Surabaya datang untuk menengok perempuan yang akrab dipanggil Risma ini.

Tercatat, sejumlah menteri dan pejabat publik datang ke RSUD Dr Soetomo tempat Risma dirawat.

Mereka antara lain Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Ketua OJK Wimboh Santoso, mantan Bupati Badung Anak Agung Gde Agung, Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

 

Sejak dilantik sebagai Wali Kota Surabaya pada 28 September 2010, Risma sudah mencuri banyak perhatian masyarakat, bukan hanya di Surabaya, melainkan juga di Indonesia.

Banyak keputusan kontroversial yang diambil Risma, salah satunya saat menutup Gang Dolly, kawasan lokalisasi yang disebut-sebut sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara.

Selain itu, beberapa kali Risma marah-marah di depan publik, seperti saat sidak e-KTP karena dianggap bertele-tele dan menyusahkan warga yang mengurusnya.

Risma juga sempat marah-marah saat memantau pemulihan Jalan Raya Gubeng yang ambles pada Kamis (20/12/2018). Saat itu, dia meminta semua mobil pemadam kebakaran keluar dari lokasi, padahal Risma harus duduk di kursi roda karena cedera kaki.

Namun, yang paling diingat publik adalah ketika Risma marah besar di Taman Bungkul saat pembagian es krim gratis, Minggu (11/5/2019). Sambil berteriak, Risma langsung memarahi panitia penyelenggara setelah tahu tanaman di Taman Bungkul rusak.

"Astaghfirullah, rusak parah. Tahu enggak puluhan tahun kami bikin itu? Itu semua uang rakyat," kata Risma saat itu.

 

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya M Fikser mengatakan, saat dibawa ke rumah sakit, Risma mengalami batuk berdahak dan kondisinya lemas.

"Dari kemarin ibu (Risma) sudah kelelahan. Kemarin ibu juga tidak mau wawancara karena beliau capek, lelah, terus sempat batuk berlendir," kata Fikser.

Pada Selasa malam, Risma dipindahkan ke ICU RSUD Dr Soetomo dengan perawatan yang cukup ketat.

Sehari setelah Risma dirawat, beredar kabar di media sosial yang menyebutkan bahwa kondisi Risma memburuk. Bahkan di grup WhatsApp juga tersebar informasi yang menyatakan Risma tidak sadarkan diri.

Namun, kondisi tersebut dibantah. Fikser mengatakan kondisi Risma membaik. Dia dan jajaran pejabat Pemkot Surabaya secara bergantian standby di ICU tempat Risma dirawat.

Dua hari setelah dirawat, Risma bisa berkomunikasi dengan suami dan anak-anaknya.

Kondisi kesehatan Risma makin menjadi perhatian publik. Banyak warga yang mengkhawatirkan kondisi kesehatan Risma.

"Bu Risma itu bukan hanya milik warga Surabaya, tapi milik Indonesia. Jadi banyak yang sayang sama Bu Risma, banyak yang mendoakan Bu Risma. Jadi warga Surabaya jangan GR ya," ucap dia.

Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, mengatakan bahwa Risma adalah sosok perempuan hebat yang dicintai banyak orang.

"Bu Risma ini sosok yang dicintai banyak orang, kehadirannya diperlukan. Sosok luar biasa, mudah-mudahan lekas pulih dan mengabdi lagi," ujar Emil, saat ditemui di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Bandung, Jumat (28/6/2019).

Hal berbeda dilakukan Bupati Banyuwangi Abdulah Azwar Anas. Di akun Instagram pribadinya @azwaranas.a3, Anas mengunggah foto Risma dan mengajak masyarakat mendoakan kesembuhannya.

"Kita doakan Wali Kota Surabaya Ibu Tri Rismaharini yg hari ini harus dirawat inap di rumah sakit agar kembali sehat dan beraktivitas seperti sediakala. Aamiin. Biar bisa segera berlibur sejenak ke Banyuwangi setelah beberapa kali rencana beliau ke Banyuwangi tertunda," tulis Anas.

Perawatan kesehatan untuk Risma tidak main-main. Ada 15 dokkter spesialis yang menangani Risma selama dirawat.

 

Saat pindah ke ruang rawat inap, Risma memesan makan siang bubur dengan abon serta capcay. Dia mengaku bosan dengan makanan di rumah sakit.

Selain itu, Risma juga meminta agar perawat mengizinkan dia memantau perkembangan masyarakat Kota Surabaya melalui telepon genggam.

"Tadi beliau sempat sampaikan ke perawat, 'Mbak kalau saya sakit lama, saya itu kasihan. Saya tidak bisa bekerja karena saya tidak bisa pegang iPhone dan tab (tablet) saya," 

"Kasihan anak-anak yatim, laporan dari lurah dan camat dari kepala OPD, bagaimana mereka? Kan mereka itu harus dapat penanganan. Saya harus bantu mereka, kalau saya tahu lalu saya tidak melakukan sesuatu, yang berdosa saya," kata Fikser menirukan pernyataan Risma.

Sebagai ucapan terima kasih atas doa untuk kesembuhannya, Risma menulis pesan dengan tinta warna biru dari ruang perawatannya.

"Assalamualaikum Wr Wb. Terimakasih untuk semua yang mendoakan saya. Insya Allah saya akan segera pulih dan melayani warga Surabaya kembali," tulis Risma di secarik kertas, Sabtu (29/6/2019).

 

Namun, tim dokter meminta Risma untuk tidak bekerja terlalu keras dan harus banyak beristirahat serta kontrol setelah keluar dari rumah sakit.

Selain itu, tim dokter akan terus memantau kesehatan Risma.

Risma keluar dari Gedung Graha Amerta RSUD Dr Soetomo pada Rabu (3/7/2019) pukul 12.24 WIB.

Risma yang mengenakan kemeja putih biru garis-garis dan celana hitam keluar dari pintu lift rumah sakit menggunakan kursi roda dan melambaikan tangan ke awak media sambil tersenyum.

"Terima kasih doanya sehingga saya bisa cepat sembuh," kata Risma sambil tersenyum.

Tetap sehat Bu Risma, selamat mengabdi kembali untuk negeri...

Sumber: KOMPAS.com (Ghinan Salman)

https://regional.kompas.com/read/2019/07/04/11195461/yang-terjadi-ketika-wali-kota-risma-jatuh-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke