Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Wanita Bawa Masuk Anjing ke Masjid | Anggota TNI Tewas Dikeroyok di Depan Kelab Malam

KOMPAS.com - Berita tentang seorang perempuan berinisial SM (52) yang membawa anjing di Masjid Al Munawaroh, Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, menjadi sorotan pembaca.

Anggota Dewan Pembina Masjid Al-Munawaroh, Raudl Bahar, mengatakan, sejumlah jemaah masjid tersinggung karena seorang wanita datang menggunakan alas kaki sambil menggendong anjing masuk ke dalam masjid.

Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP AM Dicky mengatakan, SM (52) terancam Pasal 156 KUHP tentang penistaan agama.

Lalu kasus penganiayaan hingga menewaskan seorang anggota TNI bernama Kopda Lucky Prasetyo (36), juga menyita perhatian masyarakat.

Penganiayaan terjadi di depan halaman parkir kelab malam Altitude The Club Manado, di Kawasan Megamas Manado, Kecamatan Sario, Kota Manado.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Raudl Bahar mengatakan, sejumlah jemaah masjid tersinggung karena ulah SM yang datang dengan menggunakan alas kaki sambil menggendong anjing masuk ke dalam Masjid Al-Munawaroh, Minggu (30/6/2019).

SM masuk ke masjid sekitar pukul 14.00 WIB sambil berteriak menyebutkan bahwa suaminya dinikahkan di dalam masjid.

"Para jemaah spontan bergerak untuk mengeluarkannya dan anjingnya. Akan tetapi, dia lebih galak ketimbang yang nyuruh," ungkap Raudl, di Babakan Madang, Senin (1/7/2019).

Sementara itu, berdasar pemeriksaan sementara, polisi menduga SM mengalami gangguan kejiwaan.  

Baca berita selengkapnya: Ini Kronologi Wanita Bawa Anjing Masuk ke Dalam Masjid di Bogor

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Ibrahim Tompo menceritakan, peristiwa itu berawal saat Kopda Lucky bersama kedua rekannya, Sertu Alfianto dan Kopda Hermin, tiba di kelab malam Altitude Manado.

Beberapa saat kemudian korban bersama rekan-rekannya terlihat satu meja dengan para pelaku yang berjumlah sekitar empat orang.

Pukul 05.00 WITA, terlihat Kopda Hermin dan Sertu Alfianto berebut untuk membayar tagihan atau bill di kasir lantai I.

Lalu sekitar pukul 05.40 WITA, saat berada di halaman parkir, korban bersama dua rekannya terlihat cekcok atau adu mulut dengan sekelompok pengunjung, yakni orang yang tidak dikenal (OTK), yang berjumlah sekitar empat orang.

"Peristiwa tersebut berawal karena kesalahpahaman yang mengakibatkan penganiayaan dan mengakibatkan meninggalnya korban," kata Ibrahim melalui rilis tertulis, Minggu (30/6/2019).

Aristyo Setiawan mengaku tidak pernah menyangka ada yang mau membeli burung merpati miliknya dengan mahar Rp 1 miliar.

Saat ditemui di tempat kerjanya di kandang Embatama di Jalan Cisaranten, Kota Bandung, Senin (1/7/2019), Aris mengaku, pembeli Jayabaya adalah seorang penghobi asal Bogor bernama Robby pada Jumat (28/6/2019) lalu.

Jayabaya, nama burung merpati Aris, berhasil menjadi jawara di berbagai ajang lomba merpati tingkat nasional, khususnya di ajang kelas merpati tinggi kolong meja.

Warganet dihebohkan dengan foto yang menampilkan dua orang sedang menguliti macan dahan. Foto itu beredar di Facebook pada Sabtu (29/6/2019).

Tindakan kedua orang tersebut menjadi perbincangan masyarakat dan sekaligus mengundang kecaman.

Alasannya, hewan tersebut merupakan satwa langka yang dilindungi undang-undang sehingga tindakan tersebut merupakan perbuatan melanggar hukum.

Salah satunya dari akun Facebook "Animal Stories Indonesia", yang menyebut tindakan orang tersebut sadis.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan Ditjen Penegakan Hukum KLHK Sustyo Iriyono mengatakan, pihaknya telah melakukan penelusuran.

Informasi awal, orang yang ada dalam foto tersebut adalah TKI yang bekerja di Serawak, Malaysia.

"Indikasi awal yang bersangkutan (pemilik akun Regae Fals Uyee) adalah TKI yang bekerja di Perusahaan Perkayuan di Sibu, Serawak, Malaysia," ujar Sustyo

Berawal dari hanya sekedar tugas kuliah, Refaldy Fauzi berhasil membuat bisnis cuci sepatu yang beromset miliaran rupiah. Waktu itu Refaldy mengaku mengawali bisnisnya dengan modal Rp 100.000.

“Ketika cari di internet, belum ada bisnis yang bener-bener konsen pada cuci sepatu. Kalau yang gabung dengan laundry baju banyak,” ujar Refaldy kepada Kompas.com mengenang masa lalunya, Rabu (26/6/2019).

Awalnya Refaldy menyasar sasar sepatu teman kampusmya. Setelah yakin dengan idenya, pada Oktober 2013 ia membuat business plan dan menamakan usahanya “Sneaklin”.

Sneaklin berasal dari kata sneakers dan clean yang artinya sepatu yang bersih. Ia lalu membelanjakan modal Rp 100.000 untuk sabun, sikat, dan packaging. Dari uang Rp 100.000, hanya habis Rp 88.000.

“Customer pertama ya teman kelas. Saat itu harganya Rp 10.000 per pasang,” kata pri kelahiran Bandung, 1 Agustus 1993 tersebut.

Sumber: KOMPAS.com (Reni Susanti, Retia Kartika Dewi, Putra Prima Perdana, Skivo Marcelino Mandey, Afdhalul Ikhsan)

https://regional.kompas.com/read/2019/07/02/07100051/-populer-nusantara-wanita-bawa-masuk-anjing-ke-masjid-anggota-tni-tewas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke