Salin Artikel

Cuaca Buruk, Pencarian Heli TNI AD di Papua Dihentikan Sementara

"Kegiatan SAR untuk hari ini kita nyatakan dihentikan sementara, karena cuaca di Oksibil sudah mendung dan hujan," ujar Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Inf TNI Dax Sianturi, di Jayapura, Senin (1/07/2019).

Penghentian proses pencarian pada hari keempat ini untuk Tim SAR udara dan darat yang ada di Distrik Oksibil. Sebelum dihentikan, Tim SAR udara telah melaksanakan pencarian menggunakan 2 heli bell, masing-masing melakukan tiga kali penerbangan.

Namun, pada penerbangan ketiga mereka terpaksa return to base (RTB) atau kembali ke landasan, karena cuaca tidak memungkinkan untuk terus melakukan pencarian.

Hingga kini, pencarian melalui udara belum menemukan tanda-tanda keberadaan Helikopter MI-17.

Sedangkan, untuk pencarian melalui jalur darat yang melalui Oksibil, Tim SAR sudah ditarik kembali setelah sempat menyisir Gunung Mol, Distrik Oksop.

"Pencarian darat tadi pagi kita lakukan di sekitar kaki Gunung Mol. Tetapi tim kita tarik ke Oksibil, karena kita akan fokus pada pencafrian melalui udara. Nanti kalau dari udara menemukan titik terang, baru tim darat kita kerahkan, tentu ini dalam rangka penghematan tenaga," kata Dax.

Sebelumnya, Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Oksibil, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang, terdiri dari tujuh orang crew dan lima orang personel Satgas Yonif 725/Wrg  yang akan melaksanakan pergantian pos.

Helikopter tersebut sedang melakukan misi pendorongan logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan di Distrik Okbibab. Bertolak dari Distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar.

Pada  pukul 11.44 WIT, Heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai ekstimasi waktu, seharusnya Heli MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT.

Selain pencarian, Tim SAR gabungan juga melakukan penyisiran di Distrik Lereh dan Airu, Kabupaten Jayapura. Hal tersebut dilakukan karena ada informasi dari warga di dua lokasi tersebut yang mengaku sempat mendengar bunyi helikopter pada 28 Juni 2019.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/01/16592531/cuaca-buruk-pencarian-heli-tni-ad-di-papua-dihentikan-sementara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke