Salin Artikel

Kemarau Datang Lebih Awal, 7.000 Warga Terdampak Kekeringan

MAGETAN, KOMPAS.com - Lebih dari 7.000 warga di lima desa di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terancam mengalami krisis air bersih karena musim kemarau yang datang lebih awal.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra mengatakan, krisis air juga membuat lebih dari 1.000 ekor ternak warga kesulitan mendapatkan air minum.

“Untuk sementara kurang lebih mendekati 7.000 jiwa dan lebih dari 1000 ternak terdampak krisis air bersih,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/06/2019).

Fery menambahkan, lima desa yang terdampak krisis air bersih karena musim kemarau yang datang lebih awal di antaranya Desa Trosono, Desa Sayutan, Desa Bungkuk berada di Kecamatan Parang dan Desa Kuwon serta Desa Karas di Kecamatan Karas.

Kemarau yang datang lebih awal membuat warga kesulitan mendapat air bersih karena sumur milik warga mulai mengering.

“Karena musim kemarau ini lebih awal, diperkirakan nanti pasti ada daerah-daerah lain yang terdampak juga karena memang kondisi ini musim kemarau sesuai dengan prediski BMKG akan berakhir sampai bulan 10,” ungkapnya. 

Untuk mengatasi krisis air yang dialami warga, BPBD Kabupaten Magetan melakukan droping air bersih sebanyak lebih dari 30.000 liter dengan menggunakan mobil tangki kepada warga.

BPBD Provinsi juga melakukan upaya pembuatan sumur di sejumlah titik untuk mengurangi krisis air bersih.

“Kita punya 15 tandon masing-masing tandon 2.000 liter kita suplai tiap hari,” ujarnya. 

Musim kemaru yang datang lebih awal di Kabupaten Magetan juga telah membuat lebih dari 500 hektar lahan pertanian terancam mengalami gagal panen.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/24/20482701/kemarau-datang-lebih-awal-7000-warga-terdampak-kekeringan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke