Salin Artikel

5 Fakta TKW Tewas Korban Kebakaran di Saudi, Jenazah Tak Bisa Dibawa Pulang hingga Ingin Bangun Rumah Tingkat

KOMPAS.com - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah membenarkan jika empat tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia menjadi meninggal dunia saat terjadi kebakaran di Arab Saudi.

Kebakaran yang diduga berasal dari hubungan arus pendek itu melalap rumah mes tempat para korban menginap.

Berdasar keterangan KJRI, keempat korban tersebut berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Para korban meninggal karena terlalu mengisap terlalu banyak asap.

KJRI pun memastikan sudah mengantongi izin dari keluarga korban untuk dimakamkan di Arab Saudi.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Barat Agus Patria mengungkapkan, ada empat TKW asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, yang meninggal akibat kebakaran di mes di Arab Saudi, Jumat (21/6/2019).

Agus mengaku mendapatkan informasi tersebut dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) bahwa ada korban jiwa TKW asal NTB di Arab Saudi Saudi.

"Memang benar ada kejadian, kami baru dapat informasi dari BP3TKI bahwa ada warga asal Lombok meninggal di Arab Saudi diduga akibat kebakaran," ungkap Agus saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (22/6/2019)

Kementerian Luar Negeri RI mengungkapkan, kebakaran di mes tempat empat TKW menginap diduga karena korslet.

"Karena listrik, jadi AC-nya korslet atau bagaimana. Dan empat ini bukan meninggal karena terbakar tapi karena asap," kata Pelaksana Harian (Plh) Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI, Judha Nugraha, ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (23/6/2019).

Seperti diberitakan sebelumnya, ada empat TKW asal Lombok Tengah, NTB, yang meninggal saat terjadi kebakaran di mes.

Dari empat korban, dua korban yang diketahui identitasnya. Mereka adalah Ida Rohayani (37) alamat Desa Gerintok, Kecamatan Renteng Lombok Tengah dan Kaini (32) dengan alamat Desa Wakul, Kecamatan Praya, Lombok Tengah.

"Info sementara sampai dengan pagi ini yang dapat saya rekam identitas korban kebakaran di Mekkah asal NTB baru dapat dua orang," kata dia.

Sementara itu, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menjelaskan, jenazah para korban dimakamkan di Arab Saudi.

Alasannya, jenazah agar secepatnya dikebumikan. Petugas mengaku sudah mendapat izin dari pihak keluarga korban.

"Jadi kan untuk menyegerakan, jadi apalagi di Tanah Suci. Jadi lebih baik kita segerakan pemakamannya, dan sudah dapat izin dari keluarganya," kata dia

Judha menjelaskan, ada dugaan keempat korban telah melebihi izin tinggal (overstay) dan tidak memiliki dokumen resmi.

"Empat ini adalah warga negara kita yang undocumented, overstay, jadi tidak ada dokumen kepada yang bersangkutan," ungkap Judha ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (23/6/2019).

Ia menuturkan bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah mendapat informasi mengenai korban dari teman-temannya. Selanjutnya, para jenazah akan dimakamkan di Arab Saudi.

Ida Royani (37), TKW asal Lingkunan Grantuk, Kelurahan Renteng, Lombok Tengah, pernah berjanji kepada Kirno, sepupu korban, akan pulang ke Indonesia jika sudah bisa membangun rumah tingkat.

"Malam Jumat itu saya chatting sama dia melalui WA, dia menanyakan kapan akan dibuatkan rumahnya, saya ingin rumah yang bertingkat," tutur Kirno, kepada Kompas.com, saat ditemui di rumah korban, Sabtu (22/6/2019).

Sementara itu, Kaini (32), yang juga menjadi salah satu korban tewas, sempat mengungkapkan keinginannya untuk menunaikan ibadah haji.

"Pada hari Kamis itu dia pernah telepon video call, dia tanya kabar saya, dia bilang rencana akan pulang setelah menunaikan ibadah haji," tutur Rohati, ibu korban, sambil mengusap air mata, Sabtu (22/6/2019).

Sumber: KOMPAS.com (Idham Khalid, Devina Halim)

https://regional.kompas.com/read/2019/06/24/16125231/5-fakta-tkw-tewas-korban-kebakaran-di-saudi-jenazah-tak-bisa-dibawa-pulang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke