Salin Artikel

5 Fakta Ferry Anto dan Putrinya Terseret Ombak, Kendala Gelombang Tinggi hingga 3 Tim SAR Diterjunkan

KOMPAS.com - Tim SAR masih melakuan pencarian mantan pemain Persis Solo, Ferry Anto Eko Saputro dan putrinya, Freya Fajrina Dwi Saputri, yang terseret ombak Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (20/6/2019).

Gelombang tinggi sempat menghentikan proses pencarian kedua korban. Menurut kesaksian salah satu kerabat Ferry, ombak besar tiba-tiba datang menerjang Ferru dan putri bungsunua yang tengah berjalan-jalan di tepi pantai.

Pihak keluarga berharap segera mengetahui dan menemukan Ferry Anto dan putrinya.

Berikut ini fakta selengkapnya:

Menurut penuturan salah seorang anggota keluarga Ferry Anto, Amelia, saat itu Ferry dan putrinya sedang berjalan-jalan di tepi pantai.

Lalu salah satu anggota SAR mengingatkan pengunjung untuk tidak terlalu dekat dengan pantai, karena gelombang sedang tinggi.

Setelah itu, Ferry dan kedua anaknya serta keponakan bergeser ke tempat lainnya. Sekitar pukul 08.30 WIB, gelombang tinggi tiba-tiba datang dan menyapu tubuh mereka.

Ferry sempat melemparkan anak pertama, Felicia, dan keponakannya ke tepi pantai. Namun naas, dirinya dan Freya justru terseret ombak.

"Saat ini pencarian masih dilakukan tim SAR. Kabar lebih lanjut terkait pencarian baru bisa diinformasikan kembali oleh tim SAR nanti malam," ujar Amelia.

Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap kedua korban asal Kartasura, Jawa Tengah.

Mantan Tim SAR, pencarian sempat dihentikan gelombang laut yang tinggi. Kondisi itu membuat anggota SAR hanya menyisir bibir pantai untuk pencarian korban.

"Untuk perahu belum bisa turun lagi," kata Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah IV Bantul Nugroho, saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat.

Sementara itu, Amelia menjelaskan, putri Ferry yang berhasil selamat, Felicia dan keponakannya, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (UII) untuk mendapatkan perawatan.

Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto, menambahkan, pencarian melalui laut dilakukan dengan menggunakan perahu jukung milik Satlinmas wilayah IV.

Sementara, penyisiran di sepanjang pantai dari lokasi kejadian ke arah barat hingga muara Kali Progo menggunakan Amphibiur ATV milik Basarnas Yogyakarta.

"Personel SAR gabungan dibagi menjadi tiga kelompok, juga melakukan penyisiran darat mulai dari lokasi kejadian ke arah timur sampai Pantai Kwaru menggunakan Beach Patrol Basarnas Yogyakarta," ujar dia.

Personil yang terlibat dalam operasi SAR ini berjumlah puluhan yang terdiri dari SAR Satlinmas wilayah 4 dan 3 Bantul, Basarnas Yogyakarta, Pos AL samas, DitPolair Polda DIY, BPBD Bantul, PMI Bantul, Code x, SAR Semesta, dan potensi SAR lainnya.

Hingga saat ini, pencarian masih terus dilanjutkan. Petugas belum menemukan tanda-tanda keberadaan kedua korban tersebut.

"Bila belum ditemukan hingga nanti malam, pencarian korban bisa dilanjutkan selama tiga hingga tujuh hari ke depan," kata Amelia lagi.

Seperti diketahui, Ferry Anto mengawali karier sebagai pesepak bola bersama klub yunior Persis Solo.

Dia pernah menjadi bagian penting dalam perjalanan Persis Solo mengarungi kompetisi Divisi Utama yang kini menjadi Liga 2 Indonesia. Selain itu, Ferry dikenal sebagai sosok striker haus gol sekaligus kapten yang bisa diandalkan.

Namun, karier Ferry sebagai pesepak bola terhitung singkat. Pesepak bola kelahiran 12 Februari 1985 itu memutuskan gantung sepatu saat berusia 31 tahun pada awal 2016.

Sumber: KOMPAS.com (Tri Indriawati, Markus Yuwono)

https://regional.kompas.com/read/2019/06/21/16144661/5-fakta-ferry-anto-dan-putrinya-terseret-ombak-kendala-gelombang-tinggi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke