Salin Artikel

Kapal Karam yang Tewaskan 18 Orang Bukan untuk Mengangkut Penumpang

KLM Arim Jaya tenggelam karena tersapu gelombang tinggi di perairan antara pulau Sapudi dan Gili Iyang, Senin (17/6/2019) pagi. Sebanyak 18 penumpang meninggal dan 39 lainnya diketahui selamat hingga Selasa (18/6/2019) siang. Sementara 4 penumpang lainnya masih dicari oleh tim SAR gabungan.

KLM Arim Jaya tenggelam mengangkut para penumpang tujuan Pelabuhan Dungkek Kalianget.

"Pelabuhan itu pelabuhan tikus, pelabuhan tidak ada yang mengelola," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Fattah Jasin, dihubungi melalui telepon, Selasa (18/6/2019) siang.

Pemerintah sendiri, kata dia, sudah menyediakan infrastruktur pelabuhan untuk mendukung lintasan resmi, yakni di Pulau Raas, Sapudi, Kangean, Sapeken, dan Masalembu.

"Warga pulau Guwa-guwa jika akan ke Kalianget harusnya ke pelabuhan Pulau Raas dahulu untuk menaiki kapal di lintasan resmi," jelasnya.

Dia menduga, banyak warga yang memilih menaiki KLM untuk ke Kalianget dengan perhitungan lebih cepat dan ekonomis.

"Tapi keamanan harusnya menjadi perhitungan utama," jelasnya.

Pemprov Jawa Timur, menurut dia, perlahan mulai menyediakan infrastruktur dermaga untuk mendukung akses lalu lintas kepulauan warga di kepulauan Sumenep.

"Mei lalu, kami serahkan bantuan daerah untuk pembangunan dermaga Dungkek di Sumenep," jelasnya.

Secara terpisah, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalianget, Soepriyanto, juga menyebut bahwa KLM Arim Jaya tenggelam juga bukan kapal yang diperuntukkan bagi penumpang.

"Itu jenis kapal biasa buat nelayan dan mengangkut sembako," jelasnya.

Dia menyadari bagaimana kondisi perekonomian dan wilayah kepulauan di Sumenep.

"Tapi hendaknya warga harus tetap menomorsatukan keselamatan. Sosialisasi sendiri tidak henti-hentinya kami lakukan langsung kepada masyarakat," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/18/16413001/kapal-karam-yang-tewaskan-18-orang-bukan-untuk-mengangkut-penumpang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke