Salin Artikel

Polisi Gunakan Metode TAA Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut yang Tewaskan 12 Orang di Tol Cipali

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan, penyebab pasti kecelakaan maut di Tol Cipali akan diungkap secara ilmiah menggunakan metode traffic accident analysis (TAA).

"Berkaitan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan 4 kendaraan ini, kami juga akan lakukan proses dengan sistem TAA atau traffic accident analysis, di mana metode pengungkapan secara ilmiah yang nantinya kami akan mengetahui hasilnya dari Kakorlantas, Dirlantas dan Polres Majalengka," tutur Truno, di Mapolda Jabar, Senin (17/6/2019).

Polisi juga mendalami keterangan A (29), yang mengaku memaksa sopir Bus Safari untuk berhenti dengan cara mengambil alih secara paksa kemudi, sehingga sopir hilang kendali.

Akibatnya, bus oleng ke kanan dan terlibat tabrakan beruntun dengan sejumlah kendaraan. Kejadian itu menyebabkan 12 orang meninggal, 43 orang mengalami luka berat dan ringan.

Menurut Truno, A saat itu menginginkan agar bus berhenti, hingga terjadi perdebatan antara dia dan sopir. "Ada perdebatan, ini akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan maut di kilometer 150 ruas Tol Cipali ini melibatkan empat unit kendaraan, antara lain bus Safari (sebelumnya disebutkan Bus Safari Dharma Raya) dengan nomor polisi H 1469 CB, Mitsubishi Xpander nomor polisi B 8137 PI, Toyota Innova bernomor polisi B 168 DIL, dan truk Mitsubishi dengan nomor polisi R 1436 ZA.

Catatan: Pihak kepolisian Jawa Barat hingga siang ini menyebutkan bahwa bus yang terlibat dalam kecelakaan maut ini adalah Bus Safari Dharma Raya. Sementara itu, Wakil Dirut LMS selaku pengelola Tol Cipali menyebutkan, bus yang terlibat kecelakaan adalah Bus Safari.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/17/13284561/polisi-gunakan-metode-taa-ungkap-penyebab-kecelakaan-maut-yang-tewaskan-12

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke