Salin Artikel

5 Fakta Kerusuhan di Buton, Pasukan Raider Dikerahkan hingga 87 Rumah yang Dibakar Kembali DIbangun

KOMPAS.com - Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 143/Haluoleo Kendari, Mayor Arm Sumarsono membenarkan adanya pengiriman pasukan Raider di Buton, pascakerusuhan massa yang menewaskan dua warga di Buton.

Sebanyak 100 prajurit Batalyon Infanteri Raider 700/Wira Yudha Cakti dari Kodam XIV/Hasanuddin diberangkatkan ke Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Satu kompi pasukan Raider itu akan membantu pengamanan konflik yang terjadi di dua desa di Kabupaten Buton.

Sementara itu, Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjend Pol Iriyanto meminta agar pelaku pembakaran 87 rumah warga Desa Gunung Jaya agar menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib.

Seperti diketahui, kerusuhan di Kabupaten Buton itu telah mengakibatkan dua orang meninggal dan delapan orang luka luka.

Selain itu, 87 rumah terbakar, serta 700 orang warga Desa Gunung Jaya mengungsi ke tiga desa yaitu Desa Laburunci, Kelurahan Kombeli, dan Desa Lapodi.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

Mayor Arm Sumarsono mengatakan, pemberangkatan personel Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti dilakukan dua tahap, yakni tahap pertama pada Kamis (6/6/2019) malam dengan menggunakan KRI Tarapang.

“Diberangkat dua gelombang. Gelombang pertama sebanyak 50 orang yang diberangkat tadi malam, dipimping langsung oleh Letda Inf Andi Ndaru selaku Danton Ban Kipan A,” katanya.

Sedangkan untuk gelombang kedua, lanjut Sumarsono, akan diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Untuk pemberangkatan gelombang kedua, akan dipimpin oleh Lettu Inf Sahang selaku Danki C Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti dengan jumlah prajurit 50 orang.

“Jadi, mereka diberangkatkan untuk membantu mengamankan situasi di Buton, pasca-konflik yang terjadi antara Desa Sampuabalo dan Gunung Jaya,” ujar dia.

Aparat kepolisian masih mengejar provokator terjadinya perusakan dan penganiayaan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan terbakarnya puluhan unit rumah warga dua desa di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/6/2019).

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart mengatakan, penyidik sedang mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap pelaku.

"Prioritas menenangkan warga agar tidak terhasut informasi yang meresahkan. Polisi bekerja mengumpulkan bukti, termasuk mengorek informasi dari saksi yang menyaksikan peristiwa memilukan tersebut," kata Goldenhart, di Kendari, Kamis malam.

Ia menambahkan, personel gabungan TNI dan Kepolisian dikerahkan untuk meredam konflik yang melibatkan warga dua desa di Buton.

"Situasi sudah kondusif. TNI-Polri bersama pihak terkait bersinergi meredam keselahpahaman warga dua desa," kata Goldenhart.

3. Polisi minta pelaku menyerahkan diri

Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjend Pol Iriyanto meminta agar pelaku pembakaran 87 rumah warga Desa Gunung Jaya agar menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib.

Polisi akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran jika tak segera menyerahkan diri.

“Keinginan kita mereka menyerahkan diri, kita sampaikan secara persuasif di dalam tindakan-tindakan kepolisian ini. Namun bila tidak, ya jelas kita upayakan tindakan tegas,” kata Iriyanto, Jumat (7/6/2019) malam.

“Jadi kemarin mereka masih belum mau menyerahkan diri, tapi secara bertahap kita sudah sampaikan, bahwa siapa yang berbuat dia yang bertanggung jawab,” tambahnya.

Kapolda Sultra menjelaskan, korban tewas akibat bentrokan susulan kemarin bukan masyarakat Desa Gunung Jaya, tapi berasal dari daerah luar.

“Jadi (mereka) tidak tahu menahu, tidak tahu medan, dan tiba-tiba menyelonong ke sana (Desa Sampuabalo) dan situasi masih memanas. Seharusnya kan percaya kepada aparat pemerintah, ada TNI-Polri yang dipercayakan untuk bertindak, ya percayakan itu,” ujarnya.

Kerusuhan antar dua desa di Buton beberapa hari yang lalu mengakibatkan 87 rumah di Desa Gunung Jaya dibakar, 700 warga mengungsi, serta 2 warga tewas.

Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi memerintahkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat membentuk tim khusus untuk membantu korban kerusuhan dan membangun kembali puluhan rumah warga yang sudah terbakar pascakerusuhan dua desa di Buton.

"Besok kami akan mengirim tim, membangun kembali rumah yang rusak. Kami kebetulan ada bantuan untuk pembangunan rumah di desa-desa, warga tidak perlu ragu dan khawatir sudah tidak ada tempat tinggal," kata Ali Mazi di rumah jabatannya, Kamis (6/6/2019) malam.

Seperti diketahui, Kerusuhan di dua desa di kabupaten Buton itu telah menyebabkan dua orang meninggal, dan delapan orang luka luka.

Selain itu, 87 rumah terbakar, 700 orang warga Desa Gunung Jaya mengungsi ke tiga desa antara lain Desa Laburunci, Kelurahan Kombeli dan Desa Lapodi.

Sumber: KOMPAS.com (Kiki Andi Pati, Defriatno Neke)

https://regional.kompas.com/read/2019/06/08/11391761/5-fakta-kerusuhan-di-buton-pasukan-raider-dikerahkan-hingga-87-rumah-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke