Salin Artikel

Dilarang Pawai, Mereka Pun Bekreasi di Masjid dengan Lampu Obor...

Lampu obor terbuat dari bambu yang diisi dengan kain atau kapas lalu diisi dengan minyak tanah sebagai bahan bakarnya.

Obor-obor itu kemudian dipasang di halaman masjid dengan berbagai kreasi agar nampak indah dengan suasana cahaya remang. Obor yang telah habis bahan bakar minyaknya akan diisi ulang oleh para remaja masjid.

Anak-anak, remaja hingga orang dewasa beramai-ramai hadir di masjid dengan melantunkan takbir, sebagian lagi sibuk menabuh bedug.

Menurut Wahyuddin, Pembina Remaja Masjid, mereka sengaja menggelar kegiatan menghias masjid dengan obor untuk mengisi kegiatan para remaja setelah Pemerintah Kota Palopo mengimbau warga untuk tidak melakukan pawai atau konvoi kendaraan hias pada malam takbiran.

“Sesuai imbauan Wali Kota Palopo dan pihak keamanan agar di malam takbiran tidak diadakan pawai hias kendaraan atau konvoi demi menjaga suasana keamanan dan ketertiban masyarakat agar tetap aman dan kondusif, maka kami melakukan dengan cara seperti ini yakni menyalakan obor di halaman Masjid. Selain itu, nuansanya juga terasa indah kelihatannya,” kata Wahyuddin saat ditemui di Masjid Arrasyidin, Selasa.

Selain menghiasi masjid dengan obor, mereka juga melakukan aksi tabuh bedug di halaman masjid dan melaksanakan takbiran bersama.

“Ada beberapa remaja masjid yang bergabung untuk melaksanakan takbiran secara bersama dan tabuh bedug setelah shalat Isya hingga pukul 21.00 Wita. Ini merupakan bentuk menyemarakkan malam takbiran sebagai tanda kemenangan umat Islam setelah sebulan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan,” ucap Wahyuddin.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/05/06205191/dilarang-pawai-mereka-pun-bekreasi-di-masjid-dengan-lampu-obor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke