Salin Artikel

5 Fakta Kericuhan di Asmat, 4 Warga Tewas hingga Caleg Kerahkan 350 Orang Bikin Rusuh

KOMPAS.com - Tim investigasi Kodam XVII/ Cendrawasih menyelidiki kasus empat warga yang diduga tewas tertembak oleh oknum TNI saat kerusuhan di Distrik Fayit, Asmat, Papua.

Tim investigasi tersebut terdiri dari Kodam XVII/Cenderawasih, Polda Papua, Komnas HAM Papua, dan tim Kesehatan Kodam XVII/Cenderawasih.

Seperti diketahui, kerusuhan terjadi pada Senin (27/5/2019) siang. Sekitar 350 orang yang diduga digerakkan oleh salah satu oknum caleg yang tidak puas atas hasil pleno KPU Asmat, mengamuk dengan merusak kantor Distrik Fayit dan salah satu rumah milik Anggota DPRD Asmat.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

Ratusan orang mengamuk dengan merusak kantor Distrik Fayit dan salah satu rumah milik Anggota DPRD Asmat.

Sementara itu, empat petugas Posramil Fayit yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian mencoba menenangkan dengan mengeluarkan tembakan ke atas untuk menghalau massa.

Namun, massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut.

Dalam situasi terancam, salah seorang anggota Posramil mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah pos untuk menyelamatkan diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas.

Kerusuhan itu mengakibatkan empat warga tewas dan satu orang lainnya mengalami luka tembak.

Keempat korban tewas adalah Xaverius Sai (40), Nikolaus Tupa (38), Matias Amunep (16), dan Frederikus Inepi (35).

"Ini bagian residu pileg yang kurang kesadaran hukum. Mau menekan (penyelenggara) padahal jalurnya ke MK tapi mereka konflik di bawah," ujar Wakil Kepala Polda Papua Brigjen Yakobus Marjuki di Kota Jayapura, Selasa (28/5/2019).

Apabila dalam pemeriksaan nantinya pelaku terbukti bersalah, maka akan diproses hukum bahkan bisa dikenakan sanksi pemecatan sebagai anggotaTNI.

"Saat ini pelaku sementara diamankan oleh Propam TNI Angkatan Darat di Distrik Agats, Kabupaten Asmat," kata Kapendam XVII/ Cenderawasih Letkol Inf. M. Aidi.

Sementara itu, Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey yang ikut dalam rombongan menyampaikan untuk masyarakat bersabar menunggu hasil investigasi.

“Tunggu setelah kami sampai dan lakukan investigasi baru kami akan sampaikan ke publik," katanya.

Tim investigasi telah bertolak menuju Asmat menggunakan helikopter milik TNI AD dari Lanud Silas Papare Jayapura, Selasa (28/5/2019).

Kapendam XVII/ Cenderawasih Letkol Inf M Aidi mengatakan, tim investigasi yang dibentuk ini untuk mengungkap kronologis kejadian yang sebenarnya.

"Sehingga publik mengetahui peristiwa sebenarnya,” kata Aidi kepada wartawan di Jayapura, Selasa (28/5/2019) pagi.

Menurut Aidi, tim investigasi akan bekerja kurang lebih tiga hari. Tim ini akan mengumpulkan bukti-bukti penyebab kejadian dan memeriksa saksi yang berada di lokasi saat kejadian.

Kapendam XVII/ Cenderawasih Letkol Inf. M. Aidi mengatakan, kerusuhan dipicu kekecewaan salah seorang caleg dari salah satu parpol yang merasa dirinya mendapatkan kursi.

Nama yang bersangkutan diduga digantikan oleh orang lain dari parpol yang sama oleh ketua parpol.

Hal itu membuat caleg yang bersangkutan mengerahkan massa sekitar 350 orang menggunakan senjata tajam dan senjata tradisional untuk menyerang kantor distrik.

Akibatnya, kantor distrik dan rumah salah seorang anggota DPRD Asmat atas nama Handayani mengalami kerusakan.

Melihat situasi anarkis yang terjadi secara tiba-tiba, empat anggota Posramil Fayit keluar dari pos untuk berusaha mengendalikan massa.

"Letak Posramil sekitar 50 meter dari kantor distrik dan berada dalam kepungan massa," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Senin malam.

Menurut Aidi, tim investigasi akan bekerja kurang lebih tiga hari. Tim ini akan mengumpulkan bukti-bukti penyebab kejadian dan memeriksa saksi yang berada di lokasi saat kejadian.

Selain itu, tim ini juga akan meminta keterangan pelaku penembakan terkait alasan menembak warga sipil, apakah dalam keadaan terpaksa atau ada alasan lain.

Apabila dalam pemeriksaan nantinya pelaku terbukti bersalah, maka akan diproses hukum bahkan bisa dikenakan sanksi pemecatan sebagai anggotaTNI.

Sumber: KOMPAS.com (Irsul Panca Aditra, Dhias Suwandi)

https://regional.kompas.com/read/2019/05/29/17482161/5-fakta-kericuhan-di-asmat-4-warga-tewas-hingga-caleg-kerahkan-350-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke