Salin Artikel

Rudenim Pekanbaru Amankan 20 WNA Bangladesh

PEKANBARU, KOMPAS.com - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru, Riau, mengamankan 20 orang warga asal Bangladesh yang akan menyeberang secara ilegal melalui Riau. Pihak Rudenim Pekanbaru saat ini melakukan proses pemulangan atau deportasi. 

Kepala Rudenim Pekanbaru Junior Sigalingging mengatakan bahwa hari ini pihaknya mengirimkan surat pemberitahuan kepada Kedutaan Bangladesh di Jakarta.

"Kami sudah mengirimkan surat ke Kedutaan Bangladesh agar bisa memfasilitasi kepulangan 20 warganya ke negara asal," kata Junior pada Kompas.com saat menggelar konferensi pers di Kantor Rudenim Pekanbaru, Selasa (28/5/2019).

Dia berharap, Kedutaan Bangladesh merespon surat tersebut. Karena berdasarkan pengalaman Rudenim sebelumnya, agak sulit dari Kedutaan Bangladesh untuk proses pendeportasian warga dari Indonesia.

Meski demikian, Rudenim Pekanbaru tetap mencari upaya untuk memulangkan 20 WNA Bangladesh tersebut.

"Kami juga koordinasi dengan Direktorat Jenderal Keimigrasian untuk deportasi mereka. Dan kami harapkan nantinya ada keluarga mereka atau sponsor untuk pembelian tiket (pesawat)," ujarnya. 

Karena kata dia, biaya deportasi 20 WNA Bangladesh ini cukup besar.

"Satu orang saja mencapai Rp10 juta," sebut Junior.

Karena itu, pemerintah Indonesia tidak mungkin menanggung biaya sebanyak itu.

Lebih lanjut, Junior menjelaskan bahwa 20 WNA Bangladesh awalnya diamankan Polres Dumai saat menggelar razia 19 Mei 2019 lalu. Dari hasil pemeriksaan, masing-masing mereka membawa pasport.

Lantaran ruang detensi Imigrasi Dumai tidak cukup menampung 20 WNA Bangladesh tersebut, sehingga dibawa ke Pekanbaru kemarin, Senin (27/5/2019).

Menurut pengakuan para WNA Bangladesh yang kebanyakan remaja ini, mereka terbang dari Bangladesh ke Bandar Ngurah Rai di Bali.

Setelah sampai di Bali, kata Junior, mereka berangkat ke Sumatera melalui jalur darat tanpa ada orang yang mengawal.

"Mereka ini sebenarnya mau berangkat ke Malaysia, dengan memanfaatkan kebijakan bebas visa kunjungan ke Indonesia. Mereka bergerak sendiri, tapi tidak melalui pemeriksaan Imigrasi. Dari Dumai mereka akan ke Bengkalis lalu naik kapal (secara ilegal) ke Malaysia. Namun mereka berhasil diamankan Polres Dumai," katanya. 

Dia mengakui, tidak menutup kemungkinan ada yang memfasilitasi puluhan WNA Bangladesh tersebut. Namun sejauh ini masih didalami pihak kepolisian.

"Kami rasa ada (pengatur) mereka sampai disini. Tapi itu sedang di selidiki polisi. Kami hanya mendeportasi saja," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/28/23581301/rudenim-pekanbaru-amankan-20-wna-bangladesh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke