Salin Artikel

Ungkap Penembakan Warga oleh Oknum TNI, Tim Investigasi Bertolak ke Asmat

TIMIKA, KOMPAS.com - Kodam XVII/Cenderawasih mengirimkan tim investigasi untuk mengungkap kasus penembakan warga oleh oknum TNI saat terjadi rusuh di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, Papua.

Tim investigasi ini terdiri dari Kodam XVII/Cenderawasih, Polda Papua, Komnas HAM Papua dan tim Kesehatan Kodam XVII/Cenderawasih bertolak menuju Asmat menggunakan helikopter milik TNI AD dari Lanud Silas Papare Jayapura, Selasa (28/5/2019).

Kapendam XVII/ Cenderawasih Letkol Inf. M. Aidi mengatakan, tim investigasi yang dibentuk ini untuk mengungkap kronologis kejadian yang sebenarnya.

"Sehingga publik mengetahui peristiwa sebenarnya,” kata Aidi kepada wartawan di Jayapura, Selasa (28/5/2019) pagi.

Menurut Aidi, tim investigasi akan bekerja kurang lebih tiga hari. Tim ini akan mengumpulkan bukti-bukti penyebab kejadian dan memeriksa saksi yang berada di lokasi saat kejadian.

Selain itu, tim ini juga nantinya akan meminta keterangan pelaku penembakan terkait alasan menembak warga sipil, apakah dalam keadaan terpaksa atau ada alasan lain.

Apabila dalam pemeriksaan nantinya pelaku terbukti bersalah, maka akan diproses hukum bahkan bisa dikenakan sanksi pemecatan sebagai anggotaTNI.

"Saat ini pelaku sementara diamankan oleh Propam TNI Angkatan Darat di Distrik Agats, Kabupaten Asmat," ujarnya.

Sementara Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey yang ikut dalam rombongan menyampaikan untuk masyarakat bersabar menunggu hasil investigasi.

“Tunggu setelah kami sampai dan lakukan investigasi baru kami akan sampaikan ke publik," katanya.

Sebelumnya, kerusuhan sempat terjadi di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, Papua, yang mengakibatkan empat warga tewas diduga tertembak, Senin (27/5/2019) sekitar pukul 10.00 WIT.

Kapendam XVII/ Cenderawasih Letkol Inf. M. Aidi mengatakan, dari informasi yang berhasil dihimpun bahwa salah seorang caleg dari salah satu parpol merasa dirinya mendapatkan kursi, namun nama yang bersangkutan digantikan oleh orang lain dari parpol yang sama oleh ketua parpol.

Tidak terima dengan keputusan tersebut, caleg yang bersangkutan mengerahkan massa sekitar 350 orang menggunakan senjata tajam dan senjata tradisional, serta melakukan peyerangan ke kantor distrik yang mengakibatkan kerusakan kantor distrik dan rumah salah seorang anggota DPRD Asmat atas nama Handayani.

Melihat situasi anarkis yang terjadi secara tiba-tiba, empat anggota Posramil Fayit keluar dari pos untuk berusaha mengendalikan massa.

"Letak Posramil sekitar 50 meter dari kantor distrik dan berada dalam kepungan massa," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Senin malam.

Salah seorang anggota Posramil kemudian mengeluarkan tembakan ke atas untuk menghalau massa, namun massa justru semakin beringas dan berbalik menyerang anggota TNI tersebut.

Dalam situasi terancam, salah seorang anggota Posramil terpaksa mengeluarkan tembakan sambil mundur ke arah pos untuk menyelamatkan diri dan mengamankan pos dengan kekuatan yang sangat terbatas.

Kejadian tersebut mengakibatkan jatuh korban dari perusuh antara lain, Jhon Tatai (25) luka tembak di siku tangan kanan dan kiri, korban saat ini sudah dievakuasi RSUD Asmat.

Sementara empat warga meninggal dunia yakni, Xaverius Sai (40), Nikolaus Tupa (38), Matias Amunep (16), dan Frederikus Inepi (35).

https://regional.kompas.com/read/2019/05/28/09593031/ungkap-penembakan-warga-oleh-oknum-tni-tim-investigasi-bertolak-ke-asmat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke