Salin Artikel

Polisi Periksa 6 Saksi Terkait "Running Text" Hina Jokowi di Totem SPBU

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Jericho Lavian mengatakan, polisi sudah memeriksa manajer, pegawai SPBU hingga warga sekitar terkait kejadian tersebut.

"Kami masih mendalaminya semua. Ancaman pidana, UU mengenai penghinaan kepala negara bisa digunakan. Sampai sore ini, ada 6 orang yang diperiksa," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (25/5/2019). 

Running text berisi penghinaan terhadap Jokowi dan Megawati itu tiba-tiba muncul pada Kamis sekitar pukul 22.00 WIB. Warga yang berada di sekitar SPBU langsung heboh dan merekamnya. Video amatir itu langsung viral di media sosial.

Jericho mengatakan, papan display pada totem SBPBU tersebut langsung dimatikan setelah diketahui satpam sekitar satu menit kemudian.

"Ini dugaan orang lain di luar SPBU. Karena papan videotronnya itu kemarin kami cek dengan teknisi IT dari Pertamina bisa diubah dengan HP bagi yang tahu," katanya.

Sementara itu di lapangan, Sabtu, tak satu pun pegawai SPBU yang mau memberikan tanggapan ketika hendak dikonfirmasi. Seorang petugas keamanan mengatakan bahwa supervisor masih sibuk dengan dokumen dan belum bisa ditemui.

Kepala MOR 1 Pertamina UPMS 1 Medan Robby Hervindo mengatakan, saat ini pihaknya fokus meningkatkan keamanan sistem display di setiap totem SPBU di Medan dengan melibatkan tim keamanan IT.

"Kalau kemungkinan, di tempat lain bisa saja kalau kemungkinan bisa terjadi. Kalau bicara kemungkinan. Tapi kita berupaya untuk pengamanan. Nah, ini SPBU kan jadi korban. Ya, kan sekarang situasinya lagi begini," katanya, Sabtu.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/25/19000021/polisi-periksa-6-saksi-terkait-running-text-hina-jokowi-di-totem-spbu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke