Salin Artikel

Hoaks, 5.000 Santri Buntet Cirebon Ikut "People Power" di Jakarta

Mubarok memastikan informasi yang menyebar luas di grup WhatApps adalah hoaks atau tidak benar. 

“Materi hoaks-nya 'Cirebon Santri Buntet ke Jakarta 5.000 santri. Disertai sejumlah foto massa berpeci'. Sehingga alumni yang mendapatkan informasi itu langsung melaporkan ke kami,” kata Mubarok melalui rilis yang dikirim ke sejumlah wartawan, Senin (20/5/2019).

Mubarok mengaku sudah berusaha menelusuri pihak yang menyebarkan informasi bohong tersebut. Dari hasil penelusurannya, pelaku mengaku mendapatkan informasi tersebut dari rekannya, yang hanya ikut membagikan.

Ia mengatakan, pihaknya belum mendapatkan instruksi dari pengasuh pondok pesantren untuk melaporkan kasus tersebut.

“Belum ada intruksi untuk melaporkan terkait kasus ini. Tapi bisa dipastikan, informasi tersebut adalah hoaks,” tambah Mubarok.

Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Pesantren Buntet Cirebon, KH Adib Rofiuddin mengatakan, sebaran informasi tersebut adalah fitnah dan bohong.

Pihaknya sama sekali tidak melakukan pengerahan santri untuk berangkat ke Jakarta.

“Berita itu sangat tidak benar, sekali lagi sangat tidak benar. Kalau istilah sekarang adalah hoaks,” tegas Adib.

Pengasuh Pondok Buntet Pesantren itu memastikan bahwa hingga saat ini ribuan santri masih melakukan aktivitas mengaji pasaran atau pengajian khusus di bulan suci Ramadhan.

Pengajian itu, paling cepat akan selesai sekitar tanggal 17 Ramadgan atau 22 Mei mendatang.

Selain itu, Adib menyampaikan Buntet Pesantren juga melarang keras para santri untuk mengikuti dan menghadiri acara reuni 212 , dan juga demo 212 di Monas beberapa waktu lalu.

Dia menilai, people power berpotensi akan mengganggu perjalanan demokrasi bangsa Indonesia.

“Masyarakat yang ada di daeah-deaerah tidak terpengaruh dengan adanya people power semacam itu. Saya pikir itu adalah sesuai yang sangat tidak baik dan tidak boleh ditiru, karena kita semua, khususnya Pesantren Buntet, tetap menjaga keutuhan NKRI dan tetap mengawal pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia,” kata Adib.

Terkait hasil pemilu serentak, Adib menghimbau agar seluruh masyarakat menunggu keputusan KPU pada 22 Mei nanti, sekaligus menerima apapun hasil keputusannya dengan legowo.

Yang menang, kata Adib, jangan sombong dan yang kalah harus menerima. Dia mengajak agar bersama-sama membangun Indonesia yang damai, tentram, dan baldatun toyyibatun warabbun ghofur.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/20/12480661/hoaks-5000-santri-buntet-cirebon-ikut-people-power-di-jakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke