Salin Artikel

4 Fakta Kunjungan Sandi di Pekanbaru, Tolak Ajakan Boikot Pajak hingga 3 Hal Penting Jelang 22 Mei

KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengajak masyarakat umum untuk menghormati konstitusi dengan bertindak sesuai koridor hukum jelang 22 Mei 2019. 

Hal itu disampaikan Sandi, sapaan akrabnya, saat bertemu masyarakat di Pekanbaru, Sabtu (18/5/2019).

Pada hari itu, Sandi juga mengunjungi rumah duka keluarga Hazairin, Ketua KPPS 028 yang meninggal dunia.

Saat itu Sandi didampingi Jubir BPN Prabowo-Sandi, Miftah Nur Sabri, dan Sekretaris BPP Prabowo-Sandi Riau, T Zulmizan F Assegaf.

Rombongan tiba di Jalan Bunga Tanjung, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, sekitar pukul 10.30 WIB.

Sandiaga juga sempat menyatakan tidak sepakat dengan ajakan Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono, yang boikot bayar pajak. 

Berikut ini fakta lengkap kunjungan Sandiaga di Pekanbaru:

Menurut Sandi, hal pertama yang harus didahulukan masyarakat adalah bersama-sama menjaga pemilu tetap jujur dan adil.

Kedua adalah masyarakat bertindak tetap dalam koridor hukum. Lalu yang ketuga adalah taat konstitusi.

"Dan juga jangan terlalu khawatir bahwa menurut saya masyarakat semuanya sudah sangat dewasa dan sangat cerdas. Tidak perlu kita melebih-lebihkan. Masyarakat kita masyarakat yang sangat-sangat bergotong royong," kata Sandi, saat berkunjung ke Pekanbaru, Sabtu (18/5/2019).

Pada hari Sabtu (18/5/2019), Sandiaga mengunjungi ke rumah keluarga duka almarhum Hazairin, Ketua KPPS TPS 028 di Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau.

Hazairin meninggal dunia pada Senin (29/4/2019) malam. Sebelum meninggal, Hazairin jatuh dari sepeda motor dan kakinya patah. Selain itu, penyebab kematiannya juga diduga karena penyakit ginjal.

Menurut Sandi, Hazairin adalah sosok yang inspiratif dan seseorang yang berdedikasi tinggi.

"Beliau orang yang memiliki tanggung jawab, yang menunjukkan bahwa komitmen terhadap pekerjaan beliau, komitmen terhadap demokrasi kita bisa dijaga dengan baik. Tadi kita doakan agar perjuangannya di ridhoi Allah SWT," ucap Sandi, Sabtu.

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno tak sepakat dengan ajakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang mengajak pendukung 02 Prabowo-Sandi menolak membayar pajak.

"Saya sudah sampaikan saya tidak setuju karena itu bukan ajakan yang memikirkan tentang bangsa dan negara," ujar Sandi saat diwawancarai Kompas.com usia shalat Dzuhur di Masjid Agung Annur, Pekanbaru, Riau, Sabtu (18/5/2019).

Menurut dia, untuk saat ini sudah saatnya berpikir lebih di atas politik, apalagi pajak sekarang sedang mengalami kesulitan.

Menurut Sandi, untuk saat ini sudah saatnya berpikir lebih di atas politik, apalagi pajak sekarang sedang mengalami kesulitan.

"Penerimaan pajak sampai April 2019 terasa seret dan mandek. Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) mengonfirmasi itu kemarin. Bu Sri Mulyani memperingatkan kita semua bahwa ekonomi kita akan melambat," kata Sandi.

Dalam kondisi seperti itu, menurut Sandi, sektor pajak harus digenjot. Sandi lalu menjelaskan, kebijakan Prabowo-Sandi adalah menurunkan tarif pajak, memperbesar basis pembayaran pajak, dan memisahkan Dirjen Pajak menjadi Badan Penerimaan Negara sendiri.

"Sehingga program-program negara bisa diperbantukan dengan penerimaan pajak yang lebih baik. Tax ratio kita harus lebih baik. Jadi saya sangat menolak dan saya secara tegas tidak sepakat dengan ajakan (Poyuono) yang sangat tidak menunjukkan bagaimana kita memberikan contoh dalam hidup berbangsa dan bernegara," ujar Sandi.

Sumber: KOMPAS.com (Idon Tanjung)

https://regional.kompas.com/read/2019/05/20/06000011/4-fakta-kunjungan-sandi-di-pekanbaru-tolak-ajakan-boikot-pajak-hingga-3-hal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke