BI Kepri Siapkan Rp 4,5 Triliun Uang Baru untuk Penukaran Jelang Lebaran

BATAM, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) kantor perwakilan Kepri menyiapkan uang tunai senilai Rp 4,5 triliun untuk masyarakat yang ingin menukarkan uang lama ke uang baru pecahan kecil saat Idul Fitri.

Selain menyediakan uang tunai, BI Kepri juga melayani beberapa kebutuhan serta membuat kebijakan yang mendorong kelancaran sistem pembayaran selama Idul Fitri nanti.

Kepala Kantor BI Kepri Fadjar Majardi mengatakan, kebutuhan uang tunai tahun ini selain dipengaruhi terhadap perayaan Idul Fitri, juga dipengaruhi libur sekolah yang cukup lama.

Melakukan transaksi dengan uang baru selama Idul Fitri sudah menjadi tradisi masyarakat kita, maka setiap tahunnya. BI selalu menyediakan uang baru untuk masyarakat yang ingin menukarkan uang lamanya.

Tahun ini, jumlah uang baru yang disiapkan mengalami kenaikan sebesar 68 persen dari tahun 2018 yang hanya mencapai Rp 3 triliun saja.

"2018 kami hanya menyiapkan Rp 3 triliun uang baru, tapi tahun ini kami siapkan hingga Rp 4,5 triliun untuk masyarakat Kepri," kata Fadjar ditemui di lokasi kas keliling di daerah Tiban, Minggu (19/5/2019).

Guna mendistribuskan uang sampai ke tangan masyarakat, kantor perwakiian BI Kepri bekerja sama dengan perbankan di Batam dan Tanjungpinang.

Kemudian perbankan Tanjungbalai Karimun serta Natuna dalam bentuk pembukaan Kas Titipan, yaitu penitipan uang Bank Indonesia ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Tanjungpinang, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Tanjungbalai Karimun dan PT Bank Riau Kepri di Natuna.

Namun demikian, Fadjar berharap agar masyarakat tidak terpaku dengan transaksi uang tunai dan bisa memanfaatkan transaksi non tunai saat Idul Fitri nanti agar lebih aman dan praktis.

"Secara nasional beredarnya uang kartal terbanyak terdapat pada Ramadhan dan Idul Fitri. Dan hal itu juga berlaku secara nasional seiring dengan pembagian THR di seluruh tanah air," jelasnya.

Mengenai temuan uang palsu, Fadjar mengaku berdasarkan temuan BI Kepri tercatat pada triwulan I 2019 terbilang sedikit jika dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 220 lembar.

"Di tahun ini temuan uang palsu sedikit menurun dari triwulan sebelumnya dengan temuan sebanyak 220 lembar," ungkapnya.