Salin Artikel

Menunggu 35 Tahun, Kampung di Papua Barat Akhirnya Teraliri Listrik

Empat kampung lainnya adalah, Fafanlap, Yellu, Gamta dan Magey.

Khusus untuk warga Kampung Harapan Jaya, aliran listrik merupakan penantian para warga selama 35 tahun dan diyakini dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

"Sebelum masuknya PLN, kami masih menggunakan genset pribadi. Sudah 35 tahun saya disini, akhirnya PLN hadir di kampung ini. Hadirnya PLN ini sangat membantu kami dalam melakukan aktivitas sehari-hari," tutur Kepala kampung Harapan Jaya, Ali Sapua, Kamis (16/05/2019).

Selama menggunakan genset, warga Harapan Jaya harus membeli BBM di Pulau Waisai yang jarak tempuhnya sekitar 5-7 jam menggunakan speedboat.

Ia meyakini dengan telah adanya layanan listrik, beban pengeluaran masyarakat menjadi lebih ringan. Selain itu tidak semua warga Harapan Jaya memiliki genset.

PLN mulai mengalirkan listrik kelima desa tersebut sejak 14 Mei 2019 menggunakan empat mesin pembangkit bertenaga disel dengan total daya hingga 240 kilowatt.

"Peresmian ini merupakan bagian dari Program Papua Terang yang menjadi komitmen PLN dalam mewujudkan listrik yang berkadilan ke seluruh pelosok negeri", ujar Manager PLN UP3 Sorong, Albert Safaria.

Total 373 pelanggan dari lima desa tersebut akan menikmati aliran listrik selama 12 jam, mulai pukul 18.00 WIT hingga 06.00 WIT.

Desa-desa tersebut menambah jumlah desa berlistrik menjadi 23 desa dari 117 desa yang ada di Kabupaten Raja Ampat.

Albert mengklaim dalam waktu dekat, empat kampung lain di Distrik Misool juga akan terlayani jaringan listrik PLN.

"Selain lima desa ini kami juga sedang menyelesaikan proyek kelistrikan di Usaha Jaya, Tomolol, Folley, Yenwaupnor. Tinggal dilakukan pemasangan meter di rumah-rumah warga. Diharapkan secepatnya dapat segera selesai sehingga desa tersebut dapat menyusul untuk dilistriki", tuturnya.

Selain mengalirkan listrik ke desa-desa, PLN juga sedang menyiapkan pembangunan pembangkit sistem besar PLTMG 2x10 MW di Kabupaten Raja Ampat.

Saat ini mereka masih dilakukan survei untuk menentukan lokasi pembangunan.

Dengan masuknya PLTMG ke sistem akan menambah daya mampu di Kabupaten Raja Ampat dari 2,2 MW menjadi 22,2 MW.

"Dengan ketersediaan daya yang cukup, hal ini dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Raja Ampat," ujar Albert.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/16/10175961/menunggu-35-tahun-kampung-di-papua-barat-akhirnya-teraliri-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke