Salin Artikel

Bertahan Hidup di Lautan, Penumpang Longboat Makan Sagu Mentah dan Minum Air Laut

Mereka hilang kontak sejak Kamis (9/5/2019) di perairan Asmat, Papua dan akhirnya ditemukan oleh Kapal Ikan Karya Bahari II di perairan Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, Senin (14/5/2019).

"Kami hanya makan sagu mentah dan air laut," ungkapnya.

Kepada Kompas.com, pemuda yang masih berusia 20 tahun ini menceritakan awal mula hingga mereka terdampar di perairan Dobo.

Mereka bertolak dari Distrik Pantai Kasuari, Asmat dengan tujuan Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, Rabu (8/5/2019) pagi sekitar pukul 10.00 WIT.

Di tengah perjalanan mereka kehabisan BBM dan singgah di Distrik Fayit sekitar pukul 15.00 WIT.

"Di Fayit kami isi BBM 30 liter," katanya.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Kota Agats, melalui jalur laut. Namun, saat berada di muara Distrik Atsj sekitar pukul 19.00 WIT, BBM mereka kembali habis.

Karena tidak ada dayung, mereka terbawa arus dan terombang ambing di Laut biru.

Rambo pun memutuskan untuk membuang mesin longboat ke lautan dan beras yang mereka bawa,  agar longboat tidak menjadi berat dan tenggelam.

Mereka pun hanya bisa pasrah hingga akhirnya terbawa arus hingga di Perairan Dobo, Kepulauan Aru, Maluku.

Berhari-hari di lautan mereka hanya memakan sagu mentah dan air laut untuk bertahan hidup. Mereka juga berdoa agar bisa selamat.

Di dalam longboat terdapat 32 orang yang terdiri dari 28 orang dewasa dan empat anak balita.

Menurut Rambo, keempat anak balita itu terkadang harus menangis karena tidak dapat meminum susu. Anak-anak itu pun terpaksa harus diberikan air laut untuk diminumnya.

"Kalau anak-anak menangis diberikan minum air laut dan mereka diam," jelasnya.

Senin (13/5/2019), merupakan puncak kebahagian mereka setelah melihat sebuah kapal ikan Karya Bahari II yang sedang menjaring ikan di perairan Dobo.

Empat penumpang longboat lalu berenang ke arah kapal dan meminta meminta bantuan.

Merekapun kemudian dievakuasi ke atas kapal ikan dan kemudian dibawa ke Timika dan akhirnya tiba di Pelabuhan Pomako, Selasa (14/5/2019).

"Kamis bersyukur masih bisa selamat," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika Monce Brury mengatakan, pihaknya melakukan proses evakuasi korban dari kapal ikan ke kapal milik SAR Timika, pukul 08.00 WIT, di muara Pomako.

Menurut laporan awal, di longboat tersebut terdapat 30 orang, namun setelah didata ada 32 orang. Empat orang diantaranya anak-anak.

Seluruh korban kemudian dievakuasi ke Kantor SAR Timika.

"Ada satu ibu yang langsung dilarikan ke RSUD," katanya.

Setibanya di Kantor SAR Timika, para korban kemudian diberikan makanan dan minuman. Selanjutnya dibawa ke RSUD untuk menjalani pemeriksaan medis.

Rencananya, seluruh korban akan dipulangkan ke Asmat setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Asmat.

"Dengan ditemukan korban, maka operasi SAR kami nyatakan ditutup," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/14/14234481/bertahan-hidup-di-lautan-penumpang-longboat-makan-sagu-mentah-dan-minum-air

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke