Salin Artikel

Para Pemuka Agama di Kendal Menolak "People Power"

Terkait dengan hal itu, pendeta dan kiai di Kabupaten Kendal, menolak pengerahan massa atau people power. Pasalnya, akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kendal, Ubaidillah, menyerukan kepada semua warga Kendal, baik yang beragama Islam, Nasrani, Hindu , Budha, dan Konghucu, supaya menjaga persatuan dan kesatuan.

Seruan itu, pintanya, agar supaya disampaikan kepada umat, setiap kali kesempatan.

“Saat khotbah di masjid, gereja, vihara dan tempat ibadah lain, ajak masyarakat untuk menolak people power. Jika diajak oleh pihak lain, jangan mau,” kata Ubaid, di kantornya, Selasa (14/05).

Ubaidillah, menegaskan bahwa pesta demokrasi serentak sudah selesai. Sudah saatnya kembali bekerja dan beraktifitas seperti biasa. Jaga persatuan dan kesatuan, meskipun sebelumnya berbeda pilihan.

Dia meminta kepada umat Kristen dan Katolik Kabupaten Kendal, supaya menolak people power dan tidak ikut dalam penggalangan massa.

Menurut dia, hal itu tidak berguna dan bisa merugikan semuanya.

“Kerukunan lebih penting. Jangan mau kalau diajak 'neko-neko' seperti poeple power segala,” ujarnya.

Pendeta Gereja Kristen Jawa Kendal tersebut juga meminta kepada umat Nasrani supaya tidak terpengaruh dengan berita hoaks.

Seruan itu berlaku untuk GP Ansor baik tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa, 

"Sebab bisa merugikan semuanya," kata Ulil.

Ulil, menegaskan Ansor dan Banser juga siap bila sewaktu-waktu dibutuhkan oleh Polri, untuk ikut menjaga keamanan negara. 

https://regional.kompas.com/read/2019/05/14/12300081/para-pemuka-agama-di-kendal-menolak-people-power-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke