Salin Artikel

Setiap Hari, Chamlani Memasak 100 Kg Keong Makanan Khas Berbuka Puasa di Banyumas

Saat memasuki bulan Ramadhan banyak bermunculan penjual keong, baik di warung maupun PKL dadakan tepi jalan. Salah satu penjual keong yang terkenal adalah milik Chamlani (60) di Jalan Kauman Lama, Purwokerto.

Sejak 24 tahun terakhir, Chamlani dan istrinya berjualan keong saat bulan puasa. Paduan bumbu rempah dan cabai menghasilkan kuah yang pedas gurih serta aroma yang khas.

Untuk dapat mencicipi keong Chamlani, masyarakat harus bersabar mengantri. Warung yang mulai buka sekitar pukul 14.00 WIB selalu dipadati pembeli. Bagi yang datang lebih dari pukul 16.00 WIB bersiap gigit jari karena kehabisan.

"Ini makanan jadi ciri khas di Banyumas saat bulan puasa. Cara makannya juga unik. Harus disedot atau bisa juga dibantu pakai tusuk gigi biar mudah," kata Lani (56), Sabtu (11/5/2019).

Lani mengatakan selama bulan puasa, setiap hari ia mengolah keong sebanyak 100 kg. Keong tersebut didatangkan dari wilayah Pantura, Jawa Tengah melalui seorang pengepul di Banyumas.

"Setiap hari ada orang yang memasok keong ke sini. Mungkin saya yang paling banyak, setiap hari 100 kg. Kalau sebulan berarti 3 ton," ujar Lani.

Selama bulan puasa, Lani dan suaminya memasak keong yang terbagi dalam tiga wajan berukuran besar. Proses memasaknya membutuhkan waktu cukup lam hingga empat jam.

"Sejak dulu tidak ada orang yang bantu. Hanya saya dan suami , arena khawatir kalau ada yang mbantu nanti malah mengubah rasa," kata Lani.

Lani menjual olahan keong tersebut Rp 40.000 per kg. Tersedia juga paket kecil yang dijual dengan harga Rp 15.000.

Chamlani mengatakan selain sebagai camilan favorit, keong juga memiliki khasiat untuk kesehatan.

"Bisa untuk mengobati penyakit kuning dan sariawan. Keong ini juga bagus bagi ibu hamil untuk pertumbuhan janin. Karena kandungan proteinnya sangat tinggi," ujar Chamlani.

Wardani, salah satu pembeli mengatakan ia memilih keong untuk makanan alternatif berbuka puasa. Menurutnya, olahan keong mudah didapatkan ketika bulan puasa, namun sulit didapatkan ketika hari biasa.

"Kalau hari biasa sangat sedikit yang jualan. Tapi kalau bulan puasa seperti ini sangat banyak," kata Wardani.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/12/10241691/setiap-hari-chamlani-memasak-100-kg-keong-makanan-khas-berbuka-puasa-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke