Salin Artikel

Suara Caleg DPR Berkurang di Sumba Barat Daya, Saksi Gerindra Protes KPU

Isidorus Lilijawa, saksi dari Partai Gerindra NTT, mengatakan, pihaknya menemukan adanya suara caleg DPR RI dari Gerindra yang berkurang di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Dalam rekapitulasi pileg tingkat Provinsi NTT terdapat kekurangan suara caleg Gerindra di Sumba Barat Daya.

Menurut Isidorus, pada Rabu (8/5/2019) kemarin, saksi dan pengurus Partai Gerindra di Kabupaten Sumba Barat Daya melakukan protes dalam pleno di tingkat kabupaten.

"Suara caleg DPR RI nomor urut 1 atas nama Fary Djemi Francis yang tertera di C1 TPS se-Kecamatan Wewewa Timur SBD sebanyak 312, diketahui berkurang menjadi 70 suara dalam dokumen rekapitulasi tingkat Kecamatan Wewewa Timur (DA1)," kata Isidorus.

Atas temuan ini, lanjutnya, saksi pleno tingkat kabupaten, Antoneta Kura mengajukan protes dan meminta Bawaslu Sumba Barat Daya memerintahkan KPU membuka kotak suara.

Pihak KPU kemudian membuka kotak suara untuk memastikan angka perolehan suara.

Namun, setelah kotak dibuka, DA1 plano yang menjadi rujukan penulisan DA1 justru ditemukan tanpa tulisan apa-apa (tidak tertulis).

Setelah itu, kata Isidorus, KPU meminta para saksi agar bersabar untuk melakukan perbaikan bersama.

Namun, ternyata KPU melakukan perbaikan sendiri tanpa melibatkan saksi. Para saksi hanya diminta menandatangani berita acara.

"Tetapi saksi Gerindra mengajukan keberatan dan tidak menandatangani berita acara dalam format DB1," kata Isidorus.

Atas kejadian ini, maka dalam rekapitulasi perhitungan suara tingkat provinsi petang tadi, Isidorus pun meminta KPU Sumba Barat Daya memberikan klarifikasi atas hilangnya suara caleg Gerindra di Sumba Barat Daya kemarin.

Namun KPU Sumba Barat Daya, kata Isidorus, menyatakan bahwa persoalan sudah selesai karena hasil perbaikan sudah ditandatangani para saksi.

"Persoalan hilangnya suara caleg Gerindra di Wewewa Timur adalah indikasi terjadinya pergeseran suara-suara para caleg. Tentu suara tidak bisa bergeser sendiri. Pasti ada yang menggeser untuk kepentingan tertentu. Tidak juga kebetulan semata. Jadi ini bukan soal kecil. Ini hanya puncak gunung es dari dugaan adanya beragam skenario kecurangan," tuding Isidorus.

Tolak teken berita acara

Persoalan ini, lanjut Isidorus, belum berakhir karena saksi Gerindra tidak menandatangani berita acara.

"Maka sikap kami adalah juga mengajukan keberatan atas kejadian ini dan menyatakan tidak mau menandatangani berita acara rekapitulasi. Kami menilai KPU Sumba Barat Daya tidak menyelenggarakan pemilu secara baik dan benar, maka persoalan ini akan dibawa ke KPU RI," tegas Isidorus.

Saksi Gerindra juga mempertanyakan penyebab blangko DA1 plano didapati kosong. Padahal di DA1 seharusnya tertulis angka-angka.

"Apa maksudnya? Dijelaskan oleh KPUD Sumba Barat Daya, bahwa jika DA1 kecil dipersoalkan maka dibuka DA1 plano. Jika itu dipersoalkan maka dibuka DAA1 hologram. Namun, yang tidak bisa dijelaskan mengapa ada dokumen DA1 plano yang tidak tertulis angka," ujarnya.

Saksi Gerindra meminta Bawaslu merekomendasikan kepada KPU Sumba Barat Daya untuk membuka kotak-kotak suara di Kecamatan Wewewa Timur. Ia menduga, peristiwa seperti ini bisa terjadi di tempat lain.

Selain itu, saksi Gerindra meminta KPU NTT agar memantau kejadian ini.

"Pemilu berkualitas mesti dimulai oleh penyelenggara berkualitas. Kejadian di Kecamatan Wewewa Timur, Sumba Barat Daya, adalah cerminan dari rentannya penyelenggara terlibat dalam skenario permainan pihak-pihak tertentu," kata Isidorus.

Tanggapan KPU NTT

Dikonfirmasi terpisah, Ketua KPU NTT Thomas Dohu mengakui ada formulir DA1 kosong berdasarkan klarifikasi KPU Sumba Barat Daya dalam pleno rekap Provinsi NTT.

Kemudian, kata Thomas, dalam forum pleno disepakati untuk membuka form DAA1 plano sebagai sumber data pencatatan dari pembacaan hologram. 

"Adapun setelah DAA1 dibuka, data perolehan suara parpol dan calon di isi sesuai DAA1 dimaksud," katanya.

Namun untuk lebih detailnya, Thomas meminta Kompas.com untuk menghubungi ketua KPU Sumba Barat Daya.

Ketua KPU Sumba Barat Daya, Mikael Bulu yang dihubungi melalui pesan singkat belum merespons.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/09/22571571/suara-caleg-dpr-berkurang-di-sumba-barat-daya-saksi-gerindra-protes-kpu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke