Salin Artikel

Atasi Banjir Kali Lamong, Pintu Air Ditambah, Aliran Diperlebar

Hingga awal Ramadhan lalu, banjir setidaknya masih menggenangi 18 desa di 4 kecamatan yakni Balongpanggang, Benjeng, Cerme dan Menganti.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik mencatat, setidaknya 4 warga yang meninggal akibat luapan sungai Kali Lamong tersebut.

Keempatnya adalah Afandi (27) warga Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang, meninggal dunia lantaran penyakit epilepsi yang diderita kambuh. Dia kemudian terjatuh dalam genangan air dan tidak tertolong.

Yudha Bima (14) warga Dusun Pulorejo, Desa Pucung, Kecamatan Balongpanggang. Bima yang merupakan seorang pelajar SMP tewas terseret arus air sungai saat membagikan makanan kepada korban banjir di desanya.

Dua korban lainnya, Nuri (21) dan Bagus Akbar Pratama (17), juga terseret arus Kali Lamong saat mencari ikan di Desa Tambakberas, Kecamatan Cerme, awal Mei lalu.

Informasi tentang Kali Lamong yang dihimpun Kompas.com dari Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air, Pemprov Jawa Timur, menyebut, aliran sepanjang 103 kilometer itu kerap meluap karena tingginya sedimentasi di dasar kali, khususnya di wilayah hilir yakni di Gresik.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air, Pemprov Jawa Timur, Rudi Noviyanto, menyebut, Kali Lamong melintasi 4 daerah di Jawa Timur, dari Mojokerto, Lamongan, Surabaya dan Gresik.

"Secara administrasi, sungai Kali Lamong dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, meski sungai ini bukan anak sungai Bengawan Solo," kata Rudi, Kamis (9/5/2019).

Hasil koordinasi pihaknya dengan BBWS Bengawan Solo, pemerintah memiliki rencana jangka panjang untuk pengembangan Kali Lamong, seperti penambahan lebar sungai dan penambahan pintu air dari 3 titik menjadi 5 titik di wilayah Kabupaten Gresik.

Lebar yang semula 70 meter akan ditambah menjadi sekitar 100 meter. Karena itu, dibutuhkan pembebasan lahan yang perlu dikoordinasikan dengan daerah, khususnya hilir kali seperti di Gresik dan Surabaya.

"Di Gresik lahan yang dibutuhkan 149 hektare, sementara di Surabaya 26 hektare dan sudah dibebaskan," ujar dia.

Dia menyebut, pemerintah melalui BBWS Bengawan Solo menganggarkan dana Rp 900 miliar untuk pengembangan Kali Lamong.

"Pemerintah daerah tugasnya hanya mengkoordinasikan pembebasan lahan," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/09/15324381/atasi-banjir-kali-lamong-pintu-air-ditambah-aliran-diperlebar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke